Selain Sederhana, Urban Farming Juga Ramah Lingkungan

Kepala Bidang Tata Lingkungan dan Peningkatan Kapasitas Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi Disa Uniflora mengatakan, kunci utama urban farming adalah ramah lingkungan. Pupuk untuk tanaman memanfaatkan kompos dari sampah organik. Begitu pula pakan ikan yang dapat menggunakan sampah organik.
“Bukan urban farming namanya kalau masih beli pellet untuk ikan. Bukan urban farming namanya kalau kita masih beli pupuk sintetis,” kata Disa dalam podcast bertema “Penerapan Urban Farming, Solusi Menuju Ketahanan Pangan Ramah Lingkungan” yang diselenggarakan Pemerintah Kota Bekasi, Kamis (2/10/2025).
Urban farming ramah lingkungan seperti itu telah dilakukan beberapa warga, termasuk Tebi. Pria tersebut memanfaatkan kompos untuk pupuk tanaman. Kompos dihasilkan dengan metode biopori.
Ia juga memberi makan ayam dari sampah organik di dapur. Selain ramah lingkungan, pemberian pakan hewan dan pupuk tumbuhan dari bahan alami menghasilkan bahan makanan yang sehat.
Penggiat lingkungan Sony Teguh Trilaksono menilai, urban farming merupakan metode budidaya tanaman dan hewan yang ramah lingkungan karena terintegrasi dengan unsur alami, seperti pupuk organik. Hal tersebut, menurut ia, yang menjadi pembeda urban farming dengan metode pertanian konvensional yang sebagian besar menggunakan unsur kimia.
Urban farming cocok diterapkan di Kota Bekasi karena lahan pertanian semakin minim. Pelaksanaannya sederhana dan bisa dilakukan di pot hingga atap rumah.
“Kita ajak masyarakat berpikir pertanian itu yang semula di lahan luas, menjadi lahan sempit. Kita ambil sayur dan tomat di halaman rumah,” ujar Sony.*
No Comment