Selain Seni, Saung Angklung Udjo Kini Beri Perhatian Serius Pada Lingkungan
Para pengunjung di Saung Angklung Udjo sekarang tak hanya bisa menonton pertunjukkan seni, tetapi juga mendapat edukasi pengelolaan sampah. Bekerja sama dengan sejumlah komunitas, Saung Angklung Udjo mencoba mengelola sampah organik dari daun bambu menjadi kompos dan keripik maggot untuk hewan peliharaan. Dalam sebulan, sampah organik yang dikelola mencapai 7 ton, berasal dari Saung Angklung Udjo dan warga sekitar.
Pengunjung pun bisa belajar cara mengelola sampah.
Kepala Departemen Pengembangan Bisnis Saung Angklung Udjo Satria Yanuar Akbar mengatakan, pihaknya juga mendorong pengunjung untuk bijak menggunakan plastik. Saung Angklung Udjo menyediakan air mineral isi ulang yang bisa dituangkan ke tempat minum masing-masing pengunjung. Dengan demikian, pengunjung mengurangi penggunaan botol plastik air mineral.
“Tamu-tamu yang camping di sini akan diberikan diskon jika sampah yang dihasilkan sedikit,” kata Yanuar dalam acara Angklung Pride di Saung Angklung Udjo, Rabu (8/11/2023).
Saung Angklung Udjo juga terus melakukan konservasi bambu dengan menanam 34 jenis bambu di lahan milik mereka. Dengan menanam bambu, Saung Angklung Udjo berpartisipasi dalam mengurangi lahan kritis.
“Kami pikir angklung tidak hanya bicara kesenian, tetapi juga lingkungan. Nilai-nilai angklung dekat dengan alam,” ujar Yanuar.
Perhatian terhadap lingkungan juga merupakan upaya menjaga pesan pendiri Saung Angklung Udjo yakni Udjo Ngalagena. Pesan itu yakni jangan menyusahkan orang lain. Dengan mengelola sampah, Saung Angklung Udjo berupaya mandiri dalam pengelolaan sampah.*
No Comment