Blog

Sungai Citarum Kini, Dari Pencemaran Menuju Harapan Baru

Citarum Harum, Bandung – Pernahkah sobat bertanya-tanya mengapa Sungai Citarum begitu sangat diperhatikan oleh pemerintah, hingga presiden ketimbang sungai-sungai lainnya? Rupanya hal ini tidak lepas dari sejarah kelam yang menimpa Sungai Citarum pada tahun 2018 lalu, yakni menjadi salah satu dari 10 sungai paling tercemar di dunia.

Sebagai sungai terpanjang di Jawa Barat dengan aliran 269 km yang mengalir di 12 wilayah, pada tahun 2018 Sungai Citarum mesti dibebani 90% limbah industri yang tidak memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), alhasil sebanyak 340.000 ton limbah cair mengalir di Sungai Citarum setiap harinya.

Tercatat pula pada tahun yang sama sebanyak 15 juta jiwa hidup di bantaran Sungai Citarum, yang setidaknya setiap hari menghasilkan 35,5 ton tinja manusia dibuang langsung ke sungai. Belum lagi volume sampah jenis lainnya seperti rumah tangga, peternakan, non point source, serta perikanan.

Guna mengatasi urgensi ini, pada masa kepresidenan Joko Widodo (Jokowi) menurunkan sebuah Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2018 Tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai Citarum.

Hasilnya sendiri berupa sebuah program Citarum Harum yang kini sudah berjalan di tahun ketujuh atau tahun terakhir jika berlandaskan pada Perpres 15/2018. Dengan beragam pencapaiannya, kini Sungai Citarum berangsur membaik dan berada di level cemar ringan.

Semula pada tahun 2018, Indeks Kualitas Air (IKA) Sungai Citarum menunjukan dalam kondisi cemar berat, atau sebesar 33,43 poin. Namun seiring waktu terus membaik hingga pada tahun 2024 menjadi 51,05 poin atau kondisi cemar ringan. Tidak sampai disitu, beragam upaya terus digencarkan untuk mencapai target IKA 60 poin pada akhir tahun 2025.

Meskipun kualitas Sungai Citarum telah mengalami peningkatan signifikan, tantangan dalam menjaga keberlanjutannya rupanya masih besar. Dalam setiap tahunnya pelaksanaan program Citarum Harum menjadi momen penting untuk memastikan bahwa perbaikan yang telah dicapai tidak bersifat sementara, tetapi dapat terus berlanjut.

Hal lain yang harus diperhatikan selain perbaikan adalah tantangan dalam menjaga kelestarian Sungai Citarum yang harus terus berlanjut. Tahun terakhir Program Citarum Harum bukanlah akhir dari upaya pemulihan sungai, melainkan titik awal bagi masyarakat dan pemerintah untuk memastikan keberlanjutan program yang telah berjalan.

Menurut Tim Ahli Satuan Tugas (Satgas) Program Pengendalian Kerusakan (PPK) Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum, Taufan Suranto, menyampaikan bahwa ketika adanya aturan pada tingkat kota/kabupaten, maka masyarakat dan pemerintah akan memiliki legalitas saat bertindak menjaga Sungai Citarum. 

“Tingkat yang paling rendah itu desa. Kalau perlu, buat peraturan desa terkait Sungai Citarum, kami persilahkan, kemudian pemerintah kabupaten/kota didorong menyediakan anggaran untuk memelihara Sungai Citarum,” ujar Taufan, dalam Rapat Strategi Percepatan Penanganan DAS Citarum Lintas Sektor secara daring, pada Jumat (21/6/2024) silam.

Ketika Sungai mengalami perbaikan, manfaat yang dirasakan oleh masyarakat sekitar akan sangat terasa. Mulai dari kualitas air yang lebih baik memungkinkan pasokan air bersih yang lebih aman untuk kebutuhan sehari-hari. Serta mendukung ekosistem sektor perikanan, di mana nelayan dapat kembali mengandalkan sungai sebagai sumber mata pencaharian.

Dengan kondisi sungai yang bersih juga risiko penyakit akibat air tercemar dapat berkurang, sehingga kesehatan masyarakat menjadi baik. Tak hanya itu, lingkungan sekitar yang lebih terjaga juga dapat membuka peluang bagi sektor pariwisata dan ekonomi lokal, seperti wisata ekowisata dan usaha kecil berbasis lingkungan yang dapat berkembang lebih baik.

Beragam upaya yang bisa sobat lakukan ketika turut prihatin dengan kondisi Sungai Citarum, mulai dari membantu edukasi pengelolaan sampah dari lingkup terkecil seperti keluarga, teman, hingga tingkat RT dan RW. Hingga mengelola sampah secara mandiri juga termasuk kedalam aksi peduli lingkungn terlebih ketika tempat tinggal sobat dekat dengan sebuah aliran sungai. Apa yang sobat lakukan sekarang menentukan kondisi sungai di masa depan.

No Comment

No Comments

Post a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.