Blog

Tak Disangka, Tempat Pengelolaan Sampah di Kelurahan Cisaranten Kulon Bisa Sebersih Ini

KOTA BANDUNG – Masyarakat RT 05, RW 03, Kelurahan Cisaranten Kulon, Kecamatan Arcamanik kini punya tempat pengelolaan sampah yang bersih dan asri. Bagi yang baru menginjakkan kaki di sana, tidak akan menyangka bahwa tempat itu adalah tempat pengelolaan sampah.

Tempat pengelolaan sampah itu lebih mirip kebun yang tertata rapi atau taman sayuran. Di tengah kebun terdapat plang yang bertuliskan pojok kang pisman, nama sebuah program pengelolaan sampah yang dicanangkan Pemerintah Kota Bandung.

Inisiasi membuat kebun tersebut datang dari Gina Kurniasih (54), warga setempat. Semula, kondisi lahan tersebut jauh berbeda dibandingkan dengan saat ini. Lahan dipenuhi dengan barang-barang tak terpakai yang dibuang sembarangan.

Gina lalu secara bertahap mengalihfungsikan lahan tersebut menjadi pojok kang pisman. Di sana, terdapat berbagai metode pengelolaan sampah organik, seperti sampah organik menjadi media tanam, loseda, rumah daun dan wasima (wadah sisa makanan atau memasak). Beberapa metode digunakan karena karakteristik sampah organik berbeda-beda.

Di pojok kang pisman tersebut juga terdapat bangunan bank sampah untuk menampung sampah anorganik.

Meskipun merupakan tempat pengelolaan sampah, Gina mengutamakan kebersihan dan estetika dalam operasional sehari-hari. Wadah sampah organik selalu dicuci, taman dibersihkan, sayur disirami, hingga kandang ayam pun dijaga kebersihannya.

Dikatakan Gina, pengelolaan sampah organik telah menghasilkan media tanam, kompos dan pupuk cair yang berkontribusi menyuburkan tanah sehingga menghasilkan sayuran organik berkualitas bagus.

Jika telah masa panen, sayuran itu dijual ke masyarakat sekitar dan hasilnya untuk operasional pojok kang pisman.

“Hari ini baru panen rata-rata perhari sekitar 15,2 kilogram sayuran, mulai dari bayam, pakcoy, selada, bunga kol dan telor. Hasilnya mencapai Rp 574.000,” ucap Gina di Kelurahan Cisaranten Kulon, Selasa (27/8/2024).

Peternakan ayam dan lele di pojok kang pisman tersebut juga menghasilkan telur dan lele yang dijual. Rata-rata panen sayuran sekitar 5 kilogram hingga 10 kilogram per hari, telor ayam 2 kilogram per hari dan lele 30 kilogram per bulan.

Pemilahan sampah

Pojok kang pisman di RT 5 RW 3, Kelurahan Cisaranten Kulon, Kecamatan Arcamanik, sudah beroperasi selama 4 tahun berkat masyarakat yang semakin sadar memilah sampah. Dikatakan Gina, sekitar 160 kepala keluarga sudah memilah sampah.

Pagi hari, mereka menyetorkan sampah ke pojok kang pisman. Dalam sehari, biasanya sampah organik yang terkumpul sebanyak empat hingga enam ember atau sekitar 80 kilogram per hari. Lalu, Gina mengolah sampah tersebut, dibantu dengan seorang pekerja.

Masyarakat pun merasakan dampak dan manfaat positif dari keberadaan pojok kang pisman. Seorang warga Anggi Meka mengatakan, berkat adanya pojok kang pisman, dia dan warga lain tak merasakan penumpukan sampah.

“Di sini tidak ada penumpukan sampah, tidak mengalami harus nimbun sampah karena tidak bisa buang sampah,” ucap Anggi.

Sayuran hasil panen dari pojok kang pisman pun diakui warga terasa lebih enak. Seorang warga, Warsini menuturkan, rasa sayuran tidak pahit. Anak Warsini yang semula tidak suka makan sayur pun menjadi lahap mengonsumsi sayur.

Pengelolaan sampah menjadi sesuatu yang menjanjikan segala rupa manfaat. Tidak hanya menguntungkan dalam bentuk uang, tetapi juga kebersihan dan kesehatan masyarakat.*

No Comment

No Comments

Post a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.