Tak Mau Banjir? Jangan Buang Sampah ke Sungai
Kepala Bidang Pendayagunaan Sumber Daya Air Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Kota Bandung Erni Setiawati mengingatkan masyarakat untuk tidak menjadikan sungai sebagai tempat sampah. Sungai seharusnya menjadi tempat yang indah.
Dia berharap, semakin banyak warga yang sadar untuk tidak membuang sampah sembarangan ke sungai. “Satu orang tidak buang sampah diikuti orang lainnya, nantinya semua tidak buang, sungai bersih,” kata Erni dalam program Obrolan Siang yang disiarkan RI Pro 1 Bandung, Selasa (1/10/2024).
Jelang musim hujan, Pemerintah Kota Bandung menyelenggarakan kegiatan bersih-bersih sungai yang dinamakan Mapag Hujan. Pembersihan sungai melibatkan pemerintah dan berbagai elemen masyarakat.
Selain membersihkan sungai dari sampah, dalam kegiatan Mapag Hujan, sedimentasi yang mengendap di sungai juga dikeruk. Namun, keberadaan bangunan di kanan dan kiri sungai kerap menghambat pengerukan sedimentasi.
Eskavator untuk mengangkut sedimentasi tidak bisa masuk ke sungai karena terhalang bangunan. Sebagai solusi di lokasi seperti itu, pengerukan sedimentasi dilakukan secara manual dengan peralatan sederhana.
Tak hanya pengerukan, untuk mencegah munculnya sedimentasi ke sungai, pemerintah akan mengadakan penanaman pohon saat minggu tenang Pilkada 2024.
Kepala UPT DAS Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Kota Bandung Asep Suryana menambahkan, bentuk Kota Bandung yang seperti cekungan mempercepat penumpukan sedimentasi di sungai. Oleh karena itu, sedimentasi di sungai harus sering dikeruk. Dia menjadwalkan pengerukan di sungai yang menjadi kantong sedimentasi setiap tiga bulan sekali.
Peran komunitas
Tak hanya pemerintah yang berupaya semaksimal mungkin mencegah banjir, tetapi juga komunitas, salah satunya River Cleanup Indonesia. Project Lead River Cleanup Indonesia Egar Anugrah menuturkan, pada kegiatan Mapag Hujan, River Cleanup Indonesia turut membersihkan sungai dari sampah.
Untuk memudahkan kegiatan itu, komunitas tersebut memasang jaring sampah di sungai. Alat tersebut dibuat mengapung sehingga air sungai tetap dapat mengalir.
“Di Citepus hujan besar, kami temukan kasur, banyak sampah besar,” ucap Egar.
Selain turut serta membersihkan sungai, River Cleanup Indonesia juga mengedukasi masyarakat, termasuk anak-anak untuk menjaga kebersihan sungai. Egar yakin, dengan kekuatan berbagai elemen masyarakat, sungai bersih bisa diwujudkan.*
No Comment