Blog

KOTA BANDUNG – Satu tahun setelah diresmikan, tujuan pembangunan Taman Cipamokolan 1 & 2 Agroforestry untuk menciptakan ketahanan pangan telah terwujud. Berbagai sayuran dan buah-buahan yang tumbuh di taman tersebut menjadi sumber pangan bagi masyarakat.

Enden, seorang warga RW 7 Kelurahan Derwati, Kecamatan Rancasari kerap “botram” atau makan bersama di Taman Cipamokolan 1 & 2 Agroforestry. Bahan makanan saat “botram” sering kali didapat dari sayuran di taman tersebut, seperti pakcoy dan singkong.

“Sayurannya bagus-bagus,” kata Enden di Taman Cipamokolan 1 & 2 Agroforestry, Kamis (19/9/2024).

Enden juga kerap memetik pepaya untuk dibuat rujak. Menurut dia, petugas penjaga di Taman Cipamokolan 1 & 2 Agroforestry selalu mengizinkan masyarakat mengambil sayuran dan buah-buahan asalkan meminta izin terlebih dahulu.

Selain Enden, warga lain Ani juga merasakan manfaat dari hadirnya Taman Cipamokolan 1 & 2 Agroforestry. Dia pernah memetik cabai dan seledri di Taman Cipamokolan 1 & 2 Agroforestry untuk keperluan memasak.

Saat harga sayuran mahal, keberadaan sayuran di Taman Cipamokolan 1 & 2 Agroforestry sangat meringankan pengeluaran masyarakat. “Saat cabai rawit sedang mahal, warga sekitar ambil di Taman Cipamokolan 1 & 2 Agroforestry,” ucap Ani.

Tak hanya warga RW 7 yang memanfaatkan sayuran di Taman Cipamokolan 1 & 2 Agroforestry, warga RW 2 juga melakukan hal serupa. Ani berharap, Taman Cipamokolan 1 & 2 Agroforestry bisa terus terawat untuk menunjang kebutuhan pangan bagi masyarakat.

Seorang petugas dari Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Kota Bandung Dikdik mengatakan, setiap pagi dan sore, tanaman di Taman Cipamokolan 1 & 2 Agroforestry selalu disiram. Rumput yang tumbuh liar juga dicabuti.

Dia mengimbau kepada masyarakat untuk menjaga tamanan di taman yang berada di samping Sungai Cipamokolan tersebut. Masyarakat boleh memanfaatkan tanaman untuk keperluan pangan dengan terlebih dahulu meminta izin kepada petugas penjaga.*