Taman Neglasari, Dari Lahan Tidur Jadi Taman Terbaik
Ukuran Taman Neglasari tak terlalu besar, luasnya sekitar 400 meter. Namun, banyak hal yang bisa ditemui di dalam taman.
Seperti taman pada umumnya, Taman Neglasari yang merupakan ruang terbuka hijau, memiliki berbagai tumbuhan. Ada terong, ubi, jambu hingga bunga bakung.
Tanaman tersebut tertata dengan rapi dan dalam kondisi segar. Di samping taman terdapat green house yang berfungsi memberi perlindungan lebih terhadap sejumlah tanaman.
Taman Neglasari juga menjadi tempat hidup hewan. Terdapat sekitar 200 ekor ayam yang dipelihara di dalam kandang. Pengunjung juga bisa menyaksikan ikan-ikan berenang di dalam kolam.
Taman Neglasari sangat cocok untuk hiburan keluarga. Anak-anak akan nyaman bermain di sejumlah permainan yang tersedia.
Sementara, orang tua dapat memantau anak-anaknya sambil bekerja di dalam sebuah gedung yang disebut coworking space. Di dalam gedung tersebut telah disediakan kursi dan meja untuk bekerja.
Salah satu anggota gorong-gorong dan kebersihan (gober) Kelurahan Neglasari Maman Rusmana mengatakan, Taman Neglasari dibuka untuk umum mulai pagi hingga sore. Warga bisa menggunakan coworking space yang tersedia.
Bagi yang tak ingin bekerja dalam ruangan, bisa bekerja sambil duduk di bangku taman sambil memandangi tanaman-tanaman. Menurut Maman, banyak mahasiswa yang memanfaatkan Taman Neglasari sebagai sarana belajar. Warga juga sering senam hingga belajar berkebun dan beternak di taman tersebut.
“Kalau sudah panen, kami ajak anak-anak panen bareng, hasilnya untuk dibawa anak-anak,” kata Maman di Taman Neglasari, Senin (7/10/2024).
Dia pernah panen kacang tanah bersama anak-anak pendidikan anak usia dini (PAUD).
Satu lagi kegiatan menarik yang bisa dilakukan di Taman Neglasari, yaitu mengadakan pagelaran. Meski dalam skala terbatas, pagelaran bisa digelar di panggung kecil di salah satu sudut taman.
Penataan bertahap
Taman Neglasari semula merupakan lahan tidur. Kemudian, pihak kelurahan dan masyarakat mengalihfungsikan lahan menjadi taman.
Menurut Maman, penataan taman dilakukan secara bertahap. Taman terus dipercantik dan sarana prasarana dilengkapi.
Dia menyiram tanaman di taman tersebut setiap hari. Tanaman juga dipupuk dengan pupuk organik dari sampah warga.
Daun yang berserakan juga disapu setiap hari, lalu dikelola menjadi kompos.
Bagi masyarakat yang tertarik berkunjung, Maman berpesan untuk menjaga kebersihan taman dengan tidak membuang sampah sembarangan. Sampah yang dihasilkan diharapkan dibawa pulang ke rumah masing-masing.*
No Comment