Blog

Tikar hingga Lukisan, Hasil Kreasi Masyarakat Sukawarna dari Sampah

KOTA BANDUNG – Masyarakat RW 4 Kelurahan Sukawarna, Kecamatan Sukajadi, tak ingin barang-barang bekas terbuang percuma ke tempat sampah. Berbekal kreativitas dan keinginan agar lingkungan bersih, mereka memutar otak untuk “menyulap” barang bekas menjadi perabotan rumah tangga hingga karya seni.

Pada awalnya, Kurnia, melihat kain perca berserakan di sekitar rumahnya. Dia lalu memiliki ide membuat lukisan dari kain perca.

Namun, ternyata pembuatan lukisan dari kain perca tak mudah. Kurnia lalu beralih ke cangkang telur sebagai bahan dasar pembuatan lukisan. Cangkang telur yang sudah terpecah-pecah ditempel di atas triplek bekas dengan mengikuti pola gambar, lalu diberi warna.

Adapun, bingkainya dibuat dari kayu bekas pembangunan rumah yang tidak lagi terpakai. Upaya Kurnia membuahkan hasil sebuah lukisan bergambar Presiden pertama Indonesia Ir. Soekarno.

Kurnia juga telah berhasil membuat lukisan dari pelepah pisang dan jarum pentul yang menghasilkan tulisan kaligrafi. Lukisan dari barang bekas itu rata-rata dikerjakan selama tiga hari.

Kurnia belajar secara otodidak hingga menghasilkan sebuah lukisan. Dia hanya punya jiwa seni dan keinginan memanfaatkan sampah.

“Prioritas bukan keuntungan, tetapi manfaatkan limbah jadi karya,” ucap Kurnia di Kelurahan Sukawarna, Senin (26/8/2024).

Serupa dengan Kurnia, Enung Siti Oliah juga tergerak memanfaatkan sampah menjadi barang bermanfaat. Dia bersama Ibu-ibu Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) membuat tikar dari kantong plastik yang disulam.

Awalnya, sejumlah mahasiswa dari Jerman datang ke RW 4 Kelurahan Sukawarna untuk saling berbagi ilmu tentang pelestarian lingkungan. Kemudian, mahasiswa-mahasiswa itu mengajarkan para Ibu membuat tikar berukuran 40 sentimeter kali 40 sentimeter dari sulaman kantong plastik.

Kantong plastik yang dikumpulkan dari warga dicuci terlebih dahulu sampai bersih. Kemudian, setelah kering, kantong plastik disulam sebagai pengganti benang.

Dikatakan Enung, sebanyak 300 lembar tikar dari kantong plastik karya Ibu-ibu PKK telah dipamerkan dalam pameran seni di Jerman.

Tak hanya plastik, masyarakat RW 4 Kelurahan Sukawarna juga memanfaatkan alat peraga kampanye pada Pemilu 2024, Februari lalu. Hasilnya, polibag untuk menanam tanaman.

Masyarakat RW 4 Sukawarna telah melakukan efisiensi pengeluaran dengan memanfaatkan barang bekas yang didaur ulang. Selain itu, upaya tersebut juga telah berhasil mewujudkan lingkungan yang bersih minim sampah.*

9 Comments

9 Comments

Post a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.