Blog

KOTA BANDUNG – Institut Teknologi Bandung (ITB) membuat platform yang dapat mengetahui timbulan sampah dari rumah tangga. Platform tersebut telah dimanfaatkan untuk mengetahui timbulan sampah di 250 rumah di Desa Rancamanyar, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung.

Dosen Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB Anjar Dimara Sakti mengatakan, dari hasil penelitian di lapangan yang menggunakan kecerdasan buatan serta drone, diketahui sebagian besar sampah di 250 rumah itu adalah sampah organik (52,11%). Sampah terbanyak selanjutnya adalah sampah plastik (20,50%).

Sisanya, merupakan sampah kayu, kertas, logam, karet dan kulit, kaca dan gelas, tekstil, sampah B3, dan lainnya.

Dari penelitian di lapangan juga diketahui bahwa sebagian besar sampah dari 250 rumah belum terlayani pengangkutan sampah oleh petugas, baik Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung maupun RW.

Dari hasil penelitian itu, tim akan berupaya mencari solusi pengurangan sampah plastik dari rumah-rumah tersebut.

Selain membuat platform untuk mengetahui timbulan sampah di rumah, tim ITB juga membuat platform untuk mengetahui kondisi sungai. Platform berbasis satelit itu memantau dari atas Sungai Citarum setiap 10 hari dan bisa mengetahui kondisi sampah di sungai.

“Harapan kami membuat sistem alarm apabila terjadi peningkatan sampah di sungai, tim lapangan perlu siap-siap banyak sampah beberapa hari kedepan,” kata Anjar dalam rapat penyampaian kemajuan penelitian platform buatan ITB yang diselenggarakan secara daring, Jumat (28/6/2024).

Koordinator Patriot Desa Lidjin Aulia menyambut baik dibuatkan platform tersebut. Dengan menggunakan platform dari ITB, pihak desa bisa dengan mudah mengetahui potensi sampah di desanya yang kemudian dapat diolah untuk dijadikan penghasilan desa.

Sebanyak 51 patriot desa pun telah diterjunkan di Daerah Aliran Sungai Citarum untuk mengedukasi masyarakat memilah dan mengelola sampah. Sampah hasil olahan sudah dijadikan eco enzyme hingga bata beton.*