Tokoh Agama Berperan Sadarkan Masyarakat Jaga Citarum
Komandan Subsektor 4 Sektor 5 Satgas Citarum Harum Sersan Mayor Deni Sutandi mengatakan, pesan menjaga Sungai Citarum oleh tokoh agama lebih cepat dituruti masyarakat. Oleh karena itu, Satgas Citarum Harum kerap menjadikan tokoh agama sebagai jembatan dalam penyampaian pesan menjaga Citarum kepada masyarakat.
Selain tokoh agama, tokoh masyarakat juga digandeng oleh tim Satgas Citarum Harum untuk mengedukasi masyarakat menjaga Citarum.
Dikatakan Deni, kegiatan mengedukasi masyarakat dilakukan dalam berbagai kesempatan, seperti pada acara karang taruna, kerja bakti, dan acara lain kemasyarakatan. Satgas Citarum Harum bergabung dalam kegiatan itu dan memberikan informasi tentang fungsi dan kegiatan Satgas Citarum. Termasuk, imbauan kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah ke Citarum.
Semua golongan masyarakat menjadi sasaran pemberian edukasi, mulai dari anak pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga orangtua. “Pendidikan lingkungan penting diberikan kepada anak-anak sejak dini,” kata Deni melalui saluran telepon, Selasa (17/10/2023).
Kegigihan Satgas Citarum Harum mengedukasi masyarakat menghasilkan dampak signifikan. Menurut Deni, masyarakat yang telah diedukasi sudah sadar untuk tidak membuang sampah ke sungai.
Sampaikan solusi
Selain tokoh yang menyampaikan pesan, isi pesan juga berperan penting untuk memunculkan kesadaran masyarakat menjaga Citarum. Saat mengedukasi masyarakat, tim Satgas Citarum Harum tak hanya mendorong masyarakat menjaga Citarum, tetapi juga memberikan solusi terhadap masalah sampah.
Dihubungi secara terpisah, Komandan Sektor 18 Satgas Citarum Harum Kolonel Czi Suyatrinu Wardedi menuturkan, bagi masyarakat yang belum memiliki tempat sampah, tim Satgas Citarum Harum memberikan solusi dengan cara menyediakan tempat sampah. Kemudian, sampah diangkut oleh tim Satgas Citarum Harum dan dibuang ke tempat pembuangan sementara (TPS) sampah.
Tak lupa, tim Satgas Citarum Harum juga menyampaikan manfaat yang didapat masyarakat dari mengolah sampah. Masyarakat yang datang ke sekretariat Sektor 18 diajari cara mengolah enceng gondok dan kotoran hewan menjadi pupuk organik. Dengan demikian, masyarakat merasakan manfaat mengolah sampah.
Edukasi terkait pengolahan sampah juga disampaikan kepada pengelola industri. Pengelola industri dikumpulkan dan diberikan pengetahuan tentang pengolahan endapan limbah cair menjadi pupuk organik.
Kedepan, Sektor 18 akan mencoba pola komunikasi tertulis. Caranya dengan memasang spanduk yang memuat pesan untuk tidak membuang sampah sembarangan disertai foto warga yang ketahuan membuang sampah ke Citarum.*
No Comment