Upaya Pemda Kota Bandung Menuju 100 Persen ODF dan Bebas Stunting

Sebelum mencapai status ODF, Kota Bandung menghadapi tantangan besar dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya sanitasi. Pada tahun 2020, sekitar 32 persen masyarakat Kota Bandung masih melakukan buang air besar sembarangan (BABS), baik secara terbuka maupun tertutup.
Ini menunjukkan bahwa masih ada sejumlah warga yang belum memiliki akses sanitasi yang layak. Dengan komitmen yang kuat, Pemerintah Daerah Kota Bandung memprioritaskan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) sebagai langkah strategis.
- Peningkatan Infrastruktur Sanitasi
Pemerintah Daerah Kota Bandung berkolaborasi dengan masyarakat untuk membangun dan memperbaiki fasilitas sanitasi. Program inovatif seperti Bangkasep (Bangga Kagungan Septictank) di Kecamatan Arcamanik, Gumasep (Gebrakan Untuk Masyarakat Membuat Septic Tank) di Kecamatan Antapani, dan Gronteng (Gerakan Rereongan Membangun Septic Tank) di Kecamatan Mandalajati menjadi bukti nyata kolaborasi ini. Program ini tidak hanya meningkatkan akses sanitasi tetapi juga mengedukasi masyarakat tentang pentingnya fasilitas sanitasi yang aman. - Edukasi dan Pemberdayaan Masyarakat
Pemerintah aktif mengedukasi masyarakat tentang dampak buruk buang air besar sembarangan, termasuk risiko penyakit seperti diare. Kegiatan seperti Gebyar STBM Stunting Kota Bandung dengan tema “Bersama Cegah Stunting Melalui Kelurahan STBM” menjadi momentum penting untuk memperkuat pemahaman masyarakat. Langkah ini tidak hanya mendorong perubahan perilaku, tetapi juga memperkuat sinergi antara pemerintah, puskesmas, dan masyarakat. - Monitoring dan Evaluasi
Pemerintah Daerah Kota Bandung melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala untuk memastikan keberlanjutan program. Evaluasi mencakup perbandingan kondisi sanitasi sebelum dan sesudah implementasi program, serta pengukuran dampak terhadap kesehatan masyarakat. Disampaikan oleh Yana Mulyana, pada Kamis (26/1/2023) lalu, bahwa angka stunting di Kota Bandung menunjukkan penurunan dari 8,93 persen pada tahun 2020 menjadi 6,4 persen pada tahun 2022. Penurunan ini dihubungkan dengan peningkatan sanitasi dan kebersihan yang lebih baik setelah mencapai status ODF.
Setelah mencapai 100 persen ODF, perhatian Pemerintah Daerah Kota Bandung kini beralih ke tantangan berikutnya, yakni menurunkan angka stunting. Sanitasi yang baik menjadi salah satu faktor penting dalam mencegah stunting, yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dan paparan lingkungan tidak sehat.
Berbagai langkah strategis kini dilakukan untuk mendukung upaya ini, seperti:
- Edukasi Gizi: Memberikan pemahaman kepada ibu hamil dan keluarga tentang pentingnya asupan gizi seimbang bagi tumbuh kembang anak.
- Pengelolaan Sumber Daya Air: Pemerintah memastikan akses air bersih untuk masyarakat guna mengurangi risiko infeksi dari air tercemar.
- Peningkatan Pelayanan Kesehatan: Fokus pada deteksi dini dan pemantauan tumbuh kembang anak melalui kolaborasi dengan puskesmas dan tenaga kesehatan setempat.
Sanitasi yang lebih baik telah menunjukkan hasil positif, tidak hanya dalam menurunkan angka penyakit berbasis lingkungan tetapi juga menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan optimal anak-anak.
Dengan deklarasi sebagai kota ODF, Kota Bandung telah mengambil langkah besar menuju kota yang bersih, sehat, dan ramah lingkungan. Fokus pada penurunan angka stunting menjadi bagian dari komitmen ini.
No Comment