Warga Senang, Lokasi Kumuh Bantaran Sungai Berganti Jadi Taman
Taman di RW 16 itu dipenuhi mainan untuk anak-anak, seperti ayunan dan jungkat-jungkit. Selain itu, terdapat jalur berjalan kaki yang diberi bebatuan. Sejumlah tanaman juga ditanam sehingga memberikan kesan asri.
Ketua RT 5 RW 16 Dadang Edias menuturkan, taman itu dibangun setelah lima rumah di bantaran Sungai Cipagalo dibongkar. Warga yang rumahnya dibongkar kini mengontrak di tempat lain setelah mendapatkan uang sewa rumah dari Pemerintah Kota Bandung.
Dikatakan Dadang, taman itu dimanfaatkan untuk berbagai aktivitas. Anak-anak dari RW 16 dan RW lain sering bermain di taman. Sementara, orang lanjut usia atau lansia kerap berjalan kaki di atas jalur berbatu yang dipercaya dapat mengobati rematik.
Warga sekitar taman secara swadaya merawat taman itu dengan menyapu taman, memotong dan menyiram rumput. “Tinggal menunggu perbaikan, soalnya lantai taman sudah ada yang retak, jungkit-jungkit juga patah karena besi tipis,” ucap Dadang di Kelurahan Sukamiskin, Rabu (27/12/2023).
Sebelum ada taman, lokasi tersebut kumuh oleh bangunan permanen dan tidak permanen. Bangunan-bangunan itu telah berdiri selama belasan tahun. Dengan berdirinya bangunan, jalan di depannya pun menjadi sempit.
“Setelah dibangun taman, jalan diperlebar 70 sentimeter ke belakang,” kata Dadang.
Kepala Seksi Ekonomi dan Pembangunan Kecamatan Arcamanik Mega Fajrina mengatakan, ada tiga titik di bantaran sungai yang telah bersih dari bangunan. Setelah bangunan dibongkar, satu titik dialihfugsikan menjadi taman, sedangkan titik lain dibuat kebun dan jalan.
Meski demikian, masih ada bangunan yang berdiri di bantaran sungai, seperti di Kelurahan Cisaranten Kulon. Menurut Mega, lokasi yang masih dipenuhi bangunan itu telah ditinjau Satgas Citarum Harum, tetapi bangunannya belum dibongkar.*
No Comment