Wow, Anak-anak SD Ini Fasih Bicara Pelestarian Lingkungan
Setiap Rabu, Bianca membawa botol plastik dari rumahnya untuk diserahkan kepada pihak sekolah. Botol-botol itu dia pisahkan antara tutup, logo kemasan dan botolnya untuk dibuang ke tempat sampah terpisah di sekolah. Sampah anorganik tersebut kemudian dijual ke bank sampah.
Lalu, setiap Jumat, dia dan teman-temannya membersihkan lingkungan sekitar sekolah yang berada di Jalan Aceh. Bianca paling menyukai kegiatan itu karena selain bisa membuat lingkungan bersih, dia juga dapat berinteraksi dengan warga sekitar sekolah.
Siswa kelas V itu pun menyukai menanam tanaman secara hidroponik di lantai atas sekolah. Siswa yang memenangkan kuis pada mading sekolah berkesempatan panen sayur hidroponik dan membawa sayur tersebut pulang.
Upayanya menjaga lingkungan tak berhenti sampai di situ. Bianca pernah membersihkan sungai bersama teman-teman sekolah dan komunitas pecinta lingkungan.
Kegiatan tersebut sangat dia nikmati karena bisa mendapatkan banyak pengetahuan tentang pelestarian lingkungan dari komunitas.
Semua kegiatan itu dilakukan Bianca atas kesadaran pentingnya melestarikan lingkungan. “Bumi tempat kita tinggal, tidak hanya manusia, tetapi juga makhluk hidup lain. Tanpa bumi, kita tidak bisa hidup,” ucap Bianca di SD Sequoia, Rabu (21/8/2024).
Kesadaran itu pula dibawa Bianca ke kehidupan sehari-hari di rumah. Dia tidak membuang sampah sembarangan.
Pengalamannya melihat hewan yang mati karena memakan sampah plastik menancapkan pemikiran untuk tidak membuang sampah sembarangan.
Selain Bianca, Adelia Maritza Talitha, siswa kelas VI SD Sequoia juga melakukan berbagai upaya menjaga lingkungan, salah satunya membuat poster tentang pentingnya menanam pohon dan membersihkan sungai.
Poster itu kemudian dipajang di mading sekolah.
Sementara, di rumah, dia terbiasa memilah sampah antara organik dan anroganik. Untuk keperluan itu, Adelia menyediakan dua tempat sampah di rumah.
“Menjaga lingkungan penting agar lingkungan tidak kotor,” ucap Adelia.
Menumbuhkan budaya
Kepala SD Sequoia Novalia Ariska mengatakan, upaya melestarikan lingkungan dilakukan bukan hanya untuk mengikuti aturan atau sekadar menunaikan kewajiban, tetapi menjadi budaya yang ingin ditanamkan di lingkungan sekolah. Bahkan, SD Sequoia menjadikan pelestarian lingkungan sebagai salah satu dari tiga nilai penting yang ingin ditanamkan di diri siswa.
Banyak program-program yang dicanangkan untuk menumbuhkan budaya cinta lingkungan, seperti membawa sampah botol plastik dan kardus ke sekolah untuk dipilah dan dikelola. Selain itu, membersihkan lingkungan sekolah, mendirikan sudut hijau, hingga mengadakan kompetisi kelas paling menjaga lingkungan.
SD Sequoia juga kerap mendatangkan pakar bidang dan komunitas lingkungan untuk mengedukasi anak-anak. “Upaya membudayakan siswa untuk melestarikan lingkungan tak hanya dilaksanakan melalui pemberian teori, tetapi juga praktik langsung,” ucap Novalia.
Novalia berharap, nama sekolah “Sequoia” yang merupakan pohon terbesar di dunia, mengingatkan para siswa untuk terus menjaga lingkungan. Bahkan, hingga para siswa lulus dari sekolah tersebut, budaya menjaga lingkungan tetap tertanam.*
ANNISA HANGESTI PRIHANINGRUM
Keren banget!!