Blog

Wow, Para Mahasiswa ITB Berhasil Daur Ulang Tutup Botol Plastik Jadi Barang Trendi

KOTA BANDUNG – Lima mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung (ITB) berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mendaur ulang botol plastik. Mereka membuat kampanye di media sosial dan mendaur ulang sendiri botol plastik polyprpylene menjadi barang trendi.

Kelima mahasiswa itu adalah Khayira Anantya Yasmin (jurusan desain produk), Aya Aidya Manti (Desain Komunikasi Visual), Tania Naomi (Desain Komunikasi Visual), Maefina Aisha Putri (Desain Komunikasi Visual), dan Ivana Praveda (Desain Komunikasi Visual).

Upaya mereka menyadarkan masyarakat mendaur ulang botol plastik dimulai dengan membuat kampanye di media sosial. Kampanye dirangkai menjadi cerita berbentuk komik yang menampilkan pesan bahwa botol plastik dapat didaur ulang menjadi barang berguna nan trendi.

Dengan kampanye itu, mereka berharap, anak muda seusia mereka tahu bahwa daur ulang plastik bisa menjadi barang yang keren.

“Buat konten kampanye supaya orang lebih berhati-hati dalam mengkonsumsi plastik sekali pakai. Lebih dipikirkan lagi kelanjutan plastik mau diapakan,” kata Khayira di Kampus ITB, Selasa (4/6/2024).

Tak berhenti sampai kegiatan kampanye, mereka pun mendaur ulang botol plastik bekas menjadi carabiner, alat pengait barang. Mereka bekerja sama dengan Precious Plastic Bandung dalam proses daur ulang yang dimulai dengan mencacah tutup botol plastik.

Lalu dengan mesin, cacahan plastik dipanaskan hingga meleleh. Kemudian, mencetak lelehan plastik hingga menjadi carabiner.

Daur ulang botol plastik oleh para mahasiswa ITB itu merupakan bagian dari tugas mata kuliah Seni Desain Lingkungan.

Dosen FSRD ITB Kiki Rizky Soetisna Putri mengatakan, mata kuliah tersebut diadakan seiring isu lingkungan yang menjadi perhatian masyarakat. ITB ingin menyadarkan masyarakat, termasuk pihak industri, untuk mengurangi dampak kerusakan lingkungan.

“Kami di ITB bisa beri kritik terhadap industri, kemajuan teknologi, supaya mereka menyadari lagi supaya dampak lingkungan bisa dikurangi,” ucap Rizky.

Menurut dia, seni mengambil bagian bukan sekadar sebagai pemanis dalam upaya menjaga lingkungan. Seni mengedepankan aspek manusia dan alam yang harus hidup berdampingan.*

1 Comment

1Comment
  • Etty Suswanti

    Sukses khayira dan kawan 2 …dalam usahanya
    untuk melindungi bumi kita …..kereeeen…Barakallah

Post a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.