Blog

Wow, SDN 006 Buah Batu Berhasil Kurangi Sampah Secara Signifikan

KOTA BANDUNG – Sejak dua tahun terakhir, siswa dan guru SDN 006 Buah Batu fokus mengurangi volume sampah di sekolah. Hasilnya, sampah sudah jauh berkurang, yang semula 1 kuintal per pekan, kini menjadi hanya 20 kilogram per pekan.

Pukul 09.00, saatnya istirahat bagi siswa SDN 006 Buah Batu. Mereka duduk berkelompok di lantai halaman sambil menikmati bekal makanan dan minuman dari rumah.

Sangat sedikit botol minuman plastik yang terlihat. Hal yang sama berlaku pada plastik kemasan makanan.

Begitulah cara siswa SDN 006 Buah Batu mengurangi sampah. Pihak sekolah mewajibkan siswa membawa tempat makan dan minum sendiri dari rumah sehingga mengurangi jajan dengan plastik kemasan.

Kepala SDN 006 Buah Batu Eyen Soleha menuturkan, pengurangan sampah plastik juga dilakukan para guru. Apabila ada kegiatan di sekolah yang mengundang tamu dari luar, pihak sekolah tidak menyediakan makanan dalam dus, melainkan disajikan di atas piring.

“Untuk minum, peserta kami minta bawa tumbler. Kami sediakan air dalam galon,” ucap Eyen di SDN 006 Buah Batu, Jumat (2/8/2024).

Upaya mengurangi sampah juga diterapkan di kantin sekolah. Wadah makan plastik bisa dikembalikan kepada penjual setelah makanan habis. Dengan demikian, tak banyak sampah wadah plastik beredah di sekolah.

Kelola sampah

Tak hanya mengurangi, SDN 006 Buah Batu juga berupaya mengelola sampah di sekolah. Sampah organik dimasukkan ke dalam sebuah pipa yang dikenal dengan sistem lodong sesa dapur (loseda).

Sementara, sampah yang bernilai jual, seperti botol plastik, dijual ke bank sampah. Sisanya, yakni sampah residu, diangkut oleh petugas kebersihan RW.

Seorang guru SDN 006 Buah Batu Arif Muhammad Zakaria mengatakan, untuk membiasakan siswa mengurangi dan mengelola sampah, para guru terus mengingatkan hal tersebut. Biasanya, pada saat istirahat maupun upacara, guru menyampaikan peringatan untuk membuang sampah pada tempatnya.

Setiap Rabu, para siswa rutin membersihkan lingkungan sekolah bersama-sama atau yang disebut “Operasi Semut”.

Nah, siwa kelas VI punya cara khusus untuk mengelola sampah, yakni dengan dijadikan kerajinan. Kegiatan itu dilakukan saat pelajaran Seni Budaya dan Prakarya. Hasilnya, sudah ada pajangan lampu dan bunga yang dibuat dari plastik.

Semua upaya yang dilakukan siswa dan guru dalam mengurangi dan mengelola sampah berbuah manis. Kondisi sekolah menjadi bersih dan nyaman.

Sampah yang biasanya menggunung di tempat sampah, kini tak lagi terlihat. Sampah plastik di keranjang khusus pun hanya sedikit.*

No Comment

No Comments

Post a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.