Wow, Sekeren Ini Kondisi Bantaran Sungai Cikapundung Kolot Kini

Matahari pagi baru saja naik ketika Hardana berjemur di Taman Gate Lost City, Senin (17/3/2025). Bersama dua lansia lain, dia asyik berjemur sambil bercengkrama. Kegiatan itu menjadi hobinya dua bulan terakhir sejak taman di bantaran Sungai Cikapundung Kolot dibangun.
Pepohonan hijau di taman membuat pikiran Hardana segar. Taman juga dihias dengan gambar bangunan-bangunan yang membuat suasana cerah.
Gambar bangunan-bangunan itu mengingatkan masyarakat Maleer tentang kondisi dahulu bantaran Sungai Cikapundung Kolot yang melintasi Maleer. Banyak bangunan tak berizin yang berdiri di bantaran sungai. Setelah bangunan ditertibkan, bantaran sungai kemudian dijadikan taman.
“Enakan lahan jadi taman, daripada berdiri bangunan jadi kumuh,” kata Hardana di Taman Gate Lost City.
Taman dimanfaatkan masyarakat Maleer untuk melakukan berbagai kegiatan. Selain berjemur, masyarakat biasanya senam. Para lansia mendapat bagian senam pada Minggu, sedangkan pemuda pada Sabtu.
Persis di sebelah taman dibangun lapangan mini yang kerap dimanfaatkan anak-anak bermain bola. Beberapa fasilitas lain pun sedang disiapkan untuk melengkapi kebutuhan masyarakat.
Lebih aman
Penataan bantaran Sungai Cikapundung Kolot juga meliputi pembangunan dinding pembatas sungai dengan jalan setinggi 1,5 meter.
Pembangunan dinding pembatas membuat masyarakat merasa lebih aman saat anak-anak bermain di bantaran sungai. Sebelumnya, tak ada dinding pembatas antara jalan dan sungai.
Dinding pembatas juga berfungsi mencegah meluapnya air sungai ke daratan. Seorang warga Tri tak takut lagi luapan air Sungai Cikapundung menggenangi rumah.
“Sekarang ada dinding tidak takut banjir. Dulu rumah di sini banjir,” ujar Tri.
Satu hal lagi yang membuat masyarakat lega adalah jalan di bantaran sungai yang semakin luas. Ambulans kini dapat melintas sehingga warga lebih cepat dibawa ke rumah sakit.
Dahulu, saat bantaran sungai diisi bangunan tak berizin, hanya ada jalan setapak yang bisa dilalui pejalan kaki.
Tri dan masyarakat Maleer berkomitmen menjaga kebersihan dan kerapian bantaran Sungai Cikapundung Kolot.
“Saya rewel, kalau ada yang buang sampah dimarahin, saya suruh ambil lagi sampahnya,” ujar Tri.
Masyarakat Maleer juga berencana mengadakan kegiatan Jumat Bersih agar keindahan bantaran Sungai Cikapundung Kolot bisa terus dinikmati dalam waktu lama.*
No Comment