Asal Kreatif, Sampah dari Sungai Bisa Sangat Bermanfaat
Adi Rosadi, salah satu anggota komunitas Cika-Cika, memperlihatkan barang-barang berbahan baku sampah dari sungai Cikapundung yang berhasil dia buat. Ada jam, plakat hingga biola yang semuanya dibikin dari kayu bekas.
Selain barang-barang tersebut, Adi pernah membuat reflektor cahaya untuk keperluan fotografi yang bahan bakunya dari kemasan makanan bekas. Tripod yang juga untuk keperluan fotografi dibuat Adi dari paralon bekas dari Cikapundung.
“Jenis-jenis sampah yang hanyut Cikapundung beragam sehingga banyak barang yang bisa dibuat,” kata Adi di bantaran Cikapundung, Kelurahan Dago, Rabu (1/11/2023).
Sampah elektronik seperti telepon seluler dan handycam juga pernah ditemukan Adi hanyut di Cikapundung. Tanpa pikir panjang, dia langsung membuat mikrofon dari beberapa komponen sampah elektronik tersebut.
Mikrofon yang dihasilkan sangat berguna untuk keperluan podcast yang kerap dilakukan komunitas Cika-Cika. Dengan memanfaatkan barang bekas, biaya produksi mikrofon menjadi lebih murah.
Melihat potensi pemanfaatan sampah, Adi ingin memberdayakan masyarakat sekitar untuk turut mengelola sampah. Barang-barang produksi masyarakat bisa dijual untuk mendatangkan penghasilan. Meski demikian, perlu dipikirkan dahulu pemasaran barang-barang olahan sampah itu.
Adi sendiri belajar secara otodidak cara membuat berbagai barang dari sampah. Mulanya, dia bertanya kepada teman yang lebih dulu mampu mengolah sampah. Dia juga mencari ilmu dari Youtube.
Modalnya hanya kemauan untuk belajar dan pisau dapur untuk mengukir barang-barang buatannya.
“Sampah itu berkah. Kalau paradigma sampah itu berkah, keingitahuan kita tinggi untuk olah sampah,” ucap Adi.
Selain sampah nonorganik, komunitas Cika-Cika juga berpikir untuk mengolah sampah organik dari Cikapundung. Pembangunan rumah maggot sedang dilakukan agar sampah organik dari Cikapundung bisa menjadi pakan maggot. Maggot kemudian akan digunakan untuk pakan ikan.
Adi telah berpengalaman mengelola rumah maggot saat dia bekerja di peternakan ayam di Majalengka. Komunitas Cika-Cika juga bekerja sama dengan pihak luar dalam pembuatan rumah maggot.
Dia berharap, pembuatan rumah maggot di Kelurahan Dago berhasil sehingga bisa dicontoh oleh kelurahan lain. Dengan demikian, niat komunitas Cika-Cika untuk menyebarkan semangat mengelola sampah bisa terwujud.*
No Comment