Blog

Bersiap, Lomba Rumah Maggot Bakal Digelar

KOTA BANDUNG – Satu tahun setelah diadakan pembangunan rumah maggot, Pemerintah Kota Bandung akan mengadakan evaluasi program tersebut. Pemantauan rumah maggot di setiap kelurahan bakal dilakukan melalui kegiatan Lomba Rumah Maggot.

Kepala Seksi Pengurangan Sampah Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung Syahriani mengatakan, sosialisasi Lomba Rumah Maggot akan dilaksanakan Rabu (31/7/2024). Selanjutnya, penilaian rumah maggot di setiap kelurahan berlangsung Senin (19/7/2024).

Ada beberapa kriteria penilaian lomba, diantaranya ada atau tidaknya bangunan dalam mengembangbiakkan maggot, terawat atau tidak rumah maggot, dokumen pengadaan rumah maggot dan lainnya.

“Kami ingin lihat kinerja rumah maggot. Makanya kami adakan lomba rumah maggot. Tujuannya untuk monitoring kinerja,” ujar Syahriani dalam Talkshow bersama Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung bertema “Persiapan Lomba Rumah Maggot”, Selasa (30/7/2024).

Pembangunan rumah maggot di kelurahan-kelurahan di Kota Bandung dimulai pada Oktober 2024 sebagai solusi dari kejadian kebakaran tempat pembuangan akhir (TPA) Sarimukti. Sejak Februari 2024, maggot mulai dikembangbiakkan dan mengonsumsi sampah organik dari rumah masyarakat.

Namun, menurut Syariani, pengurangan sampah organik berkat pengembangbiakkan maggot baru mencapai 12 persen. Beberapa faktor menjadi penyebab, misalnya banyak warga yang belum mengetahui keberadaan rumah maggot di sekitar rumahnya.

Padahal, rumah maggot baru bisa beroperasi apabila ada sampah organik yang diserahkan oleh warga. Sejumlah pengelola rumah maggot pun mengeluhkan kekurangan sampah organik untuk pakan maggot.

“Tolong dicari rumah maggot terdekat. Kalau ada sampah organik, kirim ke rumah maggot,” kata Syahriani.

Banyak atau tidaknya sampah organik yang masuk ke rumah maggot menjadi indikator perilaku masyarakat dalam meilah sampah. Oleh karena itu, Syahriani mengajak masyarakat untuk memilah sampah sehingga semakin banyak sampah organik yang disalurkan ke rumah maggot. Maggot bisa memakan samoah organik hingga lima sampai 10 kali lebih besar dari ukuran badannya.*

No Comment

No Comments

Post a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.