Bisa Ditiru, Begini Cara Didik Anak Cinta Lingkungan
Hal itu lah yang coba diupayakan guru dan warga sekolah SDN 77 Sejahtera, Kecamatan Sukajadi, kepada para siswa. Kepala SDN 77 Sejahtera Ihat Solihat mengatakan, masa anak-anak adalah saat yang tepat untuk mulai menumbuhkan cinta lingkungan karena anak lebih mudah diarahkan.
Ada beberapa kebiasaan jaga lingkungan yang diterapkan di SDN 77 Sejahtera. Setiap hari, warga sekolah membawa tempat makan dan minum cuci ulang dari rumah.
Program ini disebut jamping atau jajan makan pakai misting. Warga sekolah menjalankan jamping untuk mengurangi produksi sampah plastik.
Anak juga diajari tentang sampah organik dan anorganik. Kemudian, mereka membuang sampah sesuai dengan jenis sampah ke tempat sampah yang berbeda-beda.
Tak hanya itu, anak-anak SDN 77 Sejahtera juga dilibatkan dalam pengelolaan sampah. Kegiatan ini berbentuk projek yang disesuaikan dengan level kelasnya.
Anak kelas 1 dan 2 diajari cara memanfaatkan sampah plastik menjadi barang berguna, seperti eco brick. Anak kelas 3 dan 4 diajarkan cara membuat eco enzym, sedangkan anak kelas 5 dan 6 belajar pengelolaan sampah di bata terawang.
Pada Jumat (24/11/2023), anak-anak SDN 77 Sejahtera bersama-sama membuat eco brick dengan cara memasukkan sampah plastik yang ada di sekolah ke dalam botol plastik. Hasilnya akan digunakan untuk membuat dinding bank sampah di sekolah.
Menurut Ihat, menanamkan kebiasaan menjaga lingkungan kepada anak harus dilakukan secara terus-menerus. Oleh karena itu, tak hanya melalui projek, pesan menjaga lingkungan juga disampaikan secara lisan dalam berbagai kesempatan, seperti upacara bendera.
Dengan kebiasaan-kebiasaan tersebut, sekolah menjadi bersih sehingga menciptakan suasana belajar yang lebih baik. “Kalau kelas bersih, anak-anak mudah muncul ide,” ujar Ihat di SDN 77 Sejahtera, Jumat (24/11/2023).
Salah seorang siswa kelas 5 Najwa mengatakan, membawa tempat makan cuci ulang ke sekolah sudah menjadi kebiasaan sehingga dia tak lagi keberatan dengan aturan sekolah tersebut. Najwa juga senang dengan kegiatan menanam tumbuhan yang pernah dia lakukan di sekolah bersama guru dan teman.
Siswa lain, Vanesha juga senang dengan kegiatan mencintai lingkungan di sekolahnya. Dia kerap membuang sampah organik ke loseda di sekolah.
“Dengan mengurangi sampah, bisa bantu Bandung biar tidak darurat sampah lagi,” kata Vanesha.*
No Comment