Manfaat Mesin Pembakar Sampah Motah-5 Semakin Terasa
Komandan Satgas Citarum Harum Sektor 5 Kolonel Rahman Sujaya menuturkan, pada awalnya, sampah yang dibakar di Motah-5 hanya berasal dari tujuh RW. Kemudian, Sargas Citarum Harum memberikan sosialisasi terkait Motah-5. Dampaknya, semakin banyak warga menyetorkan sampah untuk dibakar di mesin itu.
Masyarakat tak lagi memiliki kebiasaan membuang sampah sembarangan setelah Motah-5 hadir. Sampah pun tak tampak lagi berceceran di jalan.
“Semenjak ada Motah, sudah lima pembuang sampah sementara yang ditutup,” kata Rahman di Posko Satgas Citarum Harum Sektor 5, Selasa (3/12/2024).
Menurut dia, keinginan kuat kepala desa dan masyarakat Bojongemas dalam menangani masalah sampah menjadi faktor kunci keberlanjutan pembakaran sampah di Motah-5.
Kepala desa menugaskan anggota karangtaruna untuk mengambil sampah dari rumah-rumah. Kemudian, sampah diletakkan di titik-titik yang telah ditentukan.
Dua kali sepekan, tim pengelola Motah-5 mengambil sampah dari titik-titik itu, lalu dibakar di Motah-5. Tim pengelola Motah-5 juga berasal dari warga Desa Bojongemas.
“Kunci keberhasilannya yakni manajemennya bagus. Tim yang mengelola Motah-5 benar-benar disiapkan tenaganya,” ucap Rahman.
Keberhasilan mengoperasionalkan Motah-5 telah mendapat apresiasi dari masyarakat daerah lain, termasuk masyarakat Desa Kutuh, Bali. Mereka terinsiprasi untuk memasang mesin serupa di wilayahnya dan telah belajar langsung operasional Motah-5 di wilayah Sektor 5 Citarum Harum.*
No Comment