Masyarakat Akan Dukung Kelola Sampah
Banjir menjadi peristiwa rutin yang dialami Euis (52) sejak dia tinggal di RT 1 RW 21, Kelurahan Baleendah, belasan tahun lalu. Ketinggian banjir yang masuk ke rumahnya sempat mencapai sekitar 100 meter. Kala itu, dia bahkan harus mengungsi di mushola stasiun pengisian bahan bakar (SPBU) dekat rumahnya hingga sebulan lamanya.
Beberapa tahun terakhir, menurut Euis, ketinggian banjir di sekitar rumahnya sudah berkurang menjadi 50 sentimeter. Namun, tetap saja, banjir menghambat aktivitas sehari-hari.
Tak ayal, musim hujan menjadi waktu yang dikhawatirkan Euis. Dia yakin, musim hujan tahun ini banjir akan datang lagi.
Rencana Satgas Citarum Harum mengelola sampah menjadi produk bermanfaat memunculkan secercah harapan bagi Euis. Dengan diolahnya sampah, aliran sungai tidak terhambat oleh sampah sehingga air sungai tidak meluap ke pemukiman masyarakat.
Euis pun bersedia mengisi waktu luangnya untuk turut mengelola sampah menjadi produk bermanfaat bersama Satgas Citarum Harum. Dia berharap, rumahnya tak kebanjiran lagi.
Sampah di sekitar RT 1 RW 21 tergolong banyak karena masyarakat tidak mampu membayar petugas kebersihan pengangkut sampah. Ditambah lagi, banyak pengemudi kendaraan yang membuang sampah sembarangan saat lewat di sekitar tempat tinggal Euis.
Masyarakat memilih membakar sampah itu. Salah seorang warga, Eti (45) menyadari membakar sampah salah, tetapi tak tahu cara menangani sampah.
“Belum dimanfaatin. Belum tahu cara buat kompos,” ucap Eti di Baleendah, Senin (23/10/2023).
Eti sudah pernah mendengar kegiatan Satgas Citarum Harum mengolah sampah menjadi kompos. Apabila diajak mengelola sampah oleh Satgas Citarum Harum, Eti bersedia ikut membuat kompos dengan senang hati.
Tambah penghasilan
Pengolahan sampah diharapkan masyarakat tak hanya mencegah banjir, tetapi juga memberi penghasilan. Dikatakan Eti, banyak Ibu-ibu yang tidak bekerja di RT 1 RW 21.
“Kalau membuka lapangan pekerjaan lebih bagus, Ibu-ibu di sini pada nganggur,” kata Eti.
Warga lain, Remi (50) juga berharap kegiatan pengolahan sampah bisa sekaligus menjadi mata pencaharian warga RT 1 RW 21.
“Banyak janda tidak punya kerjaan. Pasti mau kalau (mengolah sampah) menghasilkan,” ucap Remi.
Komandan Sektor 6 Satgas Citarum Harum Kolonel Inf. Yanto Kusno Hendarto mengatakan, akan mengikutsertakan masyarakat dalam mengelola sampah menjadi produk bermanfaat. Produk yang dihasilkan kemudian akan dijual dan keuntungannya untuk masyarakat yang ikut serta mengelola sampah.
Tim Sektor 6 akan membantu membuka jaringan pemasaran produk yang dihasilkan masyarakat. Penjualan bisa dilakukan ke internal TNI maupun pemerintah.*
No Comment