Mengenal Komunitas Lingkungan di Bandung Raya

Di tengah padatnya kesibukan kota, ada sekelompok warga yang berinisiatif menjaga lingkungan. Mereka tidak hanya membersihkan sungai dan mengolah sampah, tetapi juga menginspirasi orang-orang di sekitar untuk ikut peduli. Komunitas-komunitas ini bergerak dengan semangat gotong royong, agar membawa Bandung yang lebih hijau dan nyaman.
Tapi sebelum itu, pernahkah sobat berpikir mengapa komunitas lingkungan itu penting? Komunitas lingkungan memiliki peran penting sebagai motor penggerak perubahan. Dengan keterlibatan lebih dekat ke masyarakat, mereka komunitas mampu mengubah pola pikir warga agar lebih peduli terhadap lingkungan dalam hal-hal sederhana.
Selain itu, komunitas ini juga menjadi mitra penting bagi pemerintah dalam upaya membangun Bandung yang lebih hijau dan berkelanjutan. Penasaran siapa saja mereka? Yuk, kita kenalan dengan komunitas lingkungan yang siap mengajak sobat menjadi bagian dari gerakan positif ini!
Pertama ada Komunitas Masagi Tjibogo, sobat pasti setuju bahwa sampah menjadi salah satu tantangan terbesar di kota ini. Nah, sejak 2018, Komunitas Masagi Tjibogo hadir untuk mengubah cara pandang masyarakat terhadap sampah.
Diprakarsai oleh Dian Nurdyana, komunitas ini terinspirasi dari program Kang Pisman (Kurangi, Pisahkan, dan Manfaatkan). Mereka mengajak warga untuk mengelola sampah dengan bijak melalui kegiatan Jumat Bersih (Jumsih) dan program Perelek Sampah.
Selain itu, mereka juga kreatif dalam mendaur ulang alat peraga kampanye (APK) menjadi polybag, serta memproduksi tas belanja ramah lingkungan. Dengan konsep Pentahelix yaitu kolaborasi dengan akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah, dan media, komunitas ini terus berkembang dan memperluas jangkauannya.
Komunitasnya berikutnya berkaitan dengan sumber air bersih yang menjadi kebutuhan dasar yang harus dijaga. Komunitas CAI (Cinta Alam Indonesia) yang berdiri sejak 2017 dan resmi berjalan pada 2020, berfokus pada konservasi air dan lingkungan.
Salah satu kegiatan utama mereka adalah menjaga sumber air Gedong Cai Tjibadak 1921, yang sudah ada sejak zaman Belanda. Selain menjaga mata air, mereka juga melakukan aksi konservasi dan pemeliharaan lingkungan secara rutin.
Upaya yang sudah dilakukan Komunitas CAI adalah mengembalikan kebudayaan yang sudah hilang, salah satunya melalui konservasi mata air Gedong Tjai yang dianggap sebagai “Kabuyutan”. Mereka berupaya menjaga hutan dan menjadikan kawasan Ledeng sebagai Cagar Budaya yang akan menjadi kawasan wisata lokal Bandung.
Sungai yang bersih adalah dambaan setiap kota. Sejak 2012, Komunitas Cika-Cika telah bergerak untuk menjaga kebersihan Sungai Cikapundung. Nama Cika-Cika diambil dari kata Cikapundung dan cika (kunang-kunang), yang menjadi simbol lingkungan yang sehat.
Komunitas ini rutin melakukan pembersihan sungai, edukasi lingkungan, serta kegiatan olahraga dan seni budaya. Selain itu, mereka juga berkolaborasi dengan mahasiswa dalam berbagai program edukasi. Salah satu inovasi mereka adalah pemberian ember khusus untuk sampah organik kepada warga RT 4 agar lebih sadar dalam memilah sampah.
Komunitasnya selanjutnya terletak di tengah Kota Bandung, tepatnya di Jalan Bukit Jarian IV, Hegarmanah, ada komunitas yang menggabungkan edukasi dan lingkungan, yaitu Masyarakat Kreatif Kampoeng Tjibarani.
Sejak 2020, mereka aktif dalam program lingkungan dan pemberdayaan masyarakat. Salah satu program unggulannya adalah Kampung Edukasi Wisata, yang mengajarkan masyarakat tentang sumber daya alam dan teknologi hijau. Selain itu, mereka juga menjalankan Urban Farming dengan konsep Buruan SAE dan pasar organik mingguan.
Seni dan budaya juga menjadi bagian dari program mereka, membangun kembali hubungan antara lingkungan dan warisan budaya lokal. Dengan strategi Pentahelix, komunitas ini berhasil menggandeng berbagai pihak untuk meningkatkan kesadaran lingkungan.
Sampai sini bagaimana pendapatmu sobat? Menarik kan peranan komunitas di atas dalam menjaga lingkungan. Tapi jangan khawatir, jika sobat tertarik, sobat juga bisa berkontribusi dalam gerakan lingkungan dengan langkah-langkah sederhana, lho. Mulai dari ikut serta dalam aksi bersih-bersih sungai, memilah sampah di rumah, hingga menggunakan produk ramah lingkungan.
Menjadi relawan di komunitas yang ada juga bisa menjadi cara efektif untuk berkontribusi secara langsung. Tidak hanya itu, menyebarkan informasi tentang pentingnya menjaga lingkungan kepada teman dan keluarga juga merupakan langkah kecil yang bisa membawa perubahan besar.
Lebih dari itu, Satgas Citarum Harum dan Pemerintah Daerah Kota Bandung berkomitmen untuk terus mendukung gerakan lingkungan berbasis komunitas. Program-program seperti rehabilitasi sungai, edukasi pengelolaan sampah, serta penghijauan kota telah digalakkan untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan nyaman.
Dengan kolaborasi yang erat antara pemerintah, komunitas, dan masyarakat, Kota Bandung dapat menjadi kota yang lebih hijau, lestari, dan layak huni bagi generasi mendatang, lho sob.
No Comment