Sampah Bisa Ditukar Jadi Emas, Mau?
Direktur Bank Sampah Induk Kota Bandung UPT-DLH Elis Solihat mengatakan, Bank Sampah Induk Kota Bandung bekerja sama dengan PT Pegadaian dalam melaksanakan konversi sampah menjadi emas.
Untuk menukarkan sampah dengan emas, langkah pertama yang harus dilakukan adalah membuka rekening Pegadaian Tabungan Emas dengan saldo Rp 100.000. Saldo pertama tersebut didapat dari penukaran sampah di Bank Sampah Induk Kota Bandung yang berada di dua lokasi, yaitu Jalan Sadang Tengah Nomor 4 dan Jalan Babakan Sari I Nomor 64.
Selanjutnya, nasabah bisa terus-menerus menabung dengan cara menukarkan sampah hingga memperoleh saldo senilai emas 1 gram. Pada Kamis (22/2/2024), harga emas pegadaian 1 gram tercatat Rp 1.104.000.
Namun, apabila ada warga yang ingin segera menukarkan saldonya dengan emas, maka bisa memilih menukarkan emas yang lebih kecil dengan ukuran terkecil yakni 0.025 gram. Untuk mendapat emas 0,025 gram, nasabah cukup memiliki saldo Rp 44.000.
Selain emas 0,025 gram, pilihan lainnya yaitu 0,05 gram, 0,1 gram, 0,2 gram, 0,5 gram dan 1 gram. Emas yang diperoleh bisa dijual kembali ke Bank Sampah Induk Kota Bandung. Misalnya, emas 0,025 gram dijual kembali seharga Rp 35.400.
Dikatakan Elis, ada 42 jenis sampah anorganik yang bisa ditukar menjadi emas, seperti besi campur, botol beling, dus tebal, koran dan lainnya.
Daya tarik
Penukaran sampah menjadi emas merupakan strategi agar masyarakat tertarik memilah sampah lalu menyetorkannya ke bank sampah untuk dikelola. Bank Sampah Induk Kota Bandung bekerja sama dengan pihak ketiga dalam mengelola sampah anorganik yang diterima dari masyarakat.
“Untuk membentuk pola pikir masysrakat bahwa sampah itu berharga, maka kami berstrategi mengonversi sampah menjadi emas,” ujar Elis di Bank Sampah Induk Kota Bandung, Jalan Sadang Tengah, Kamis (22/2/2024).
Bank Sampah Induk Kota Bandung terbuka untuk bekerja sama dengan berbagai pihak manapun yang bisa menyediakan pilihan barang sebagai hasil konversi sampah. Ketersediaan barang-barang yang diminati dan dibutuhkan masyarakat bisa menumbuhkan minat menyetor sampah ke bank sampah. Oleh karena itu, Elis berharap semakin banyak pihak yang bersedia bekerja sama dengan Bank Sampah Induk Kota Bandung.
Selain emas, Bank Sampah Induk Kota Bandung juga pernah menyediakan bahan pokok hingga ikan gurame yang bisa dikonversi dengan sampah.
“Untuk edukasi masyarakat mau memilah itu butuh kolaborasi. Klo ada yang ingin bantu menumbuhkan semangat masyarakat pilah sampah, kami sangat terbuka,” ujar Elis.
Bank Sampah Induk Kota Bandung saat ini memiliki sekitar 5.000 nasabah. Sementara, bank sampah unit telah menyebar sebayak 300 unit.*
No Comment