Tim Sektor 22 Hasilkan 1 Ton Kompos dari Pengolahan Kotoran Sapi
Siang itu, Jumat (22/9/2023), Komandan Sub 8 Sektor 22 Satgas Citarum Harum Sersan Mayor Dodi Candra sibuk mengolah kotoran sapi bersama para peternak di Kampung Pasirwangi, Desa Gudang Kahuripan, Lembang. Kotoran sapi itu dibolak-balik lalu dicampur cairan Bios 44 yang berisi beberapa mikroorganisme. Selain itu, kotoran sapi juga dicampur sampah organik untuk dijadikan kompos.
Hasilnya, 1 ton kompos mampu diproduksi setiap enam pekan dari kotoran 27 ekor sapi. Setiap sapi menghasilkan 19 kilogram kotoran per hari.
Dikatakan Dodi, setelah proses pengolahan selesai, kompos dibagikan ke 15 peternak pemilik sapi untuk dimanfaatkan bagi kebun sayur mereka. “Hasil sayurnya lebih baik karena organik, tidak ada pestisida,” kata Dodi saat ditemui di Kampung Pasiwangi.
Masyarakat yang membutuhkan kompos juga bisa mendapatkan kompos dari Tim Satgas Citarum di Kampung Pasirwangi secara cuma-cuma. Dikatakan Dodi, belum banyak warga yang paham tentang manfaat kompos sehingga masih sedikit warga yang mau diberikan kompos. Padahal, sayuran hasil pupuk organik lebih sehat dikonsumsi.
Salah satu peternak sekaligus petani sayuran Abdul Basir juga mengatakan hal serupa. Brokoli dan pakcoy di kebun Abdul yang menggunakan kompos berwarna lebih hijau.
Bagi petani, penggunaan kompos juga menghemat pengeluaran karena tidak perlu membeli pupuk kimia. Sebelum mengenal kompos, Abdul menggunakan pupuk kimia dan harus mengeluarkan uang Rp 20.000 untuk satu kilogram pupuk kimia.
Selain memghemat, pupuk organik bahkan bisa menguntungkan peternak jika dijual ke pasar. “Keinginan saya, sebelum Satgas Citarum selesai tugasnya pada 2025, pupuk organik laku di pasaran supaya bisa menghidupi warga sekitar,” ucap Dodi.*
No Comment