Wajah Cantik Bantaran Citarum Kini
Nundang dan Ateng, dua warga Kecamatan Sukajadi mengisi pagi itu dengan bertukar cerita mengenai hobi yang dilakukan akhir-akhir ini. Nundang yang hobi bersepeda bercerita bahwa dia kerap mampir beristirahat di Ruang Curhat Curug Tilu.
Pohon-pohon hijau nan rindang ditambah bangku-bangku yang disediakan di bawah pohon menjadikan Ruang Curhat Curug Tilu tempat yang nyaman untuk beristirahat kala lelah bersepeda.
“Senang sekarang, ada tanaman-tanaman jadi bisa nongkrong di sini,” ujar Nundang.
Tanaman, termasuk pohon-pohon, baru ada setelah bantaran Sungai Citarum diubah menjadi ruang publik. Sejauh mata memandang, hijau pohon dan tanaman lain tertangkap mata.
Ruang Curhat Curug Tilu pun semakin berwarna dengan hadirnya mural berwarna-warni. Seperti namanya Ruang Curhat Curug Tilu, warga bisa menulis curhatannya menggunakan kapur di beberapa titik mural. Alternatif lain, mural dimanfaatkan oleh beberapa pengunjung sebagai latar belakang berswafoto.
Kondisi ceria dan hangat itu berbeda jauh dengan sebelum bantaran Citarum di titik tersebut berubah fungsi menjadi ruang publik. Kios-kios seperti tempat makan hingga cukur rambut berdiri tepat di atas sungai sehingga memunculkan kesan kumuh.
Pemilik kios pun kerap membuat membuang sampah sembarangan sehingga lingkungan sekitar kotor. Kios yang menutupi sungai juga mengakibatkan sungai tidak bisa terpantau, termasuk ketika aliran air sungai tersendat.
“Mending jadi taman seperti sekarang. Kalau jadi taman lebih segar, penghijauan kota,” ucap Nundang.
Dia berharap, Sungai Citarum terus dirawat, bahkan bisa seperti 1990-an ketika sungai di samping Ruang Curhat Curug Tilu itu menjadi tempat hidup ikan. Saat itu juga tak ada bangunan di bantaran Citarum.
“Harapannya Citarum secantik mungkin, sebagus mungkin,” kata Nundang.
Penataan bantaran
Penataan bantaran Citarum menjadi taman merupakan program Satgas Citarum Harum. Komandan Subsektor 03 Sektor 22 Serka Hengky P. menuturkan, tidak boleh ada bangunan di bantaran Citarum. Oleh karena itu, Satgas Citarum Harum menertibkan sekitar 25 kios di bantaran Citarum untuk dijadikan Ruang Curhat Curug Tilu.
Setelah dibuka menjadi ruang publik pada pertengahan 2022, bantaran Citarum menjadi tempat yang bermanfaat bagi masyarakat. Menurut Hengky, tak hanya warga Bandung yang memanfaatkan Ruang Curhat Curug Tilu, tetapi juga warga luar Bandung yang keluar dari pintu tol Pasteur.
Agar Ruang Curhat Curug Tilu tetap menjadi ruang publik yang nyaman, petugas dari kecamatan dan kelurahan setempat rutin membersihkan taman tersebut. Sungai Citarum yang berada di sampingnya juga rutin dibersihkan, seperti yang dilakukan Satgas Citarum Harum pagi itu.
Dikatakan Hengky, Satgas Citarum Harum terus berupaya menertibkan bangunan yang berada di bantaran Citarum. Selain di Kecamatan Sukajadi, Kecamatan Andir dan Cicendo juga menjadi fokus kegiatan penertiban bangunan di bantaran sungai di wilayah Subsektor 3 Sektor 22.
Tentu saja, lanjut Hengky, penertiban bangunan akan terus dilakukan secara humanis dan persuasif oleh tim Satgas Citarum Harum.*
No Comment