Blog

Warga Antusias Kembali Dapat “Kang Empos”

KOTA BANDUNG – Pembagian kembali peralatan mengompos dengan teknik “Kang Empos” disambut baik sejumlah warga. Para warga menerima ember, karung, sekam dan tanah dari pihak Kelurahan untuk menjalankan teknik “Kang Empos”.

Salah seorang warga Cicadas yang juga Sekretaris RW 13 Tisna mengatakan, sejak menerima peralatan “Kang Empos” dari pihak Kelurahan enam bulan lalu, dia konsisten mengompos dengan “Kang Empos”. Ketika peralatan penunjang “Kang Empos”, seperti tanah habis, dia berupaya sendiri mencari tanah.

Pekan ini, Tisna kembali menerima peralatan “Kang Empos” dari pihak Kelurahan Cicadas. Hal itu disambut baik oleh Tisna karena dia terbiasa mengompos dengan “Kang Empos”.

Tisna tak kesulitan menjalankan teknik “Kang Empos”. Ember tempat pengomposan disimpan di halaman rumah. Kompos kemudian disalurkan ke tanaman di halaman rumah maupun kebun Buruan SAE (halaman sehat, alami, ekonomis) yang dikelola bersama-sama oleh masyarakat.

“Warga lain pun antusias mendapat lagi Kang Empos. Tiap RT dikasih 5 ember,” ucap Tisna di Kelurahan Cicadas, Kamis (18/4/2024).

Sekretaris Lurah Cicadas Rustaman MBA menuturkan, Kelurahan Cicadas menerima 100 ember “Kang Empos” dari Pemerintah Kota Bandung. Ini adalah tahap ketiga Kelurahan Cicadas menerima peralatan “Kang Empos”.

Dari 100 ember, 56 ember telah disalurkan kepada warga. Sisanya 44 ember akan diserahkan kepada Sekretaris RW 13.

Menurut Rustaman, sejumlah warga menemui tantangan dalam melaksanakan “Kang Empos”. Hal itu karena warga terkendala keterbatasan lahan di rumah untuk menyimpan ember “Kang Empos”. Tak semua warga memiliki rumah yang luas dan dilengkapi halaman.

“Di Cicadas padat, lahan sedikit,” ujar Rustaman.

Ketiadaan lahan juga mengakibatkan sejumlah warga kesulitan menyalurkan kompos hasil “Kang Empos”. Warga yang tidak memiliki halaman rumah menyalurkan kompos ke kebun Buruan SAE di RW 9 dan RW 13.

Kondisi ekonomi

Kondisi ekonomi masyarakat pun menjadi tantangan pelaksanaan “Kang Empos” di Kelurahan Cicadas. Dikatakan Rustaman, masyarakat Cicadas yang ekonominya menengah kebawah kesulitan menyediakan sendiri peralatan “Kang Empos”, seperti sekam, karung dan tanah. Dengan begitu, ada warga yang ragu menjalankan “Kang Empos”.

Selain kondisi ekonomi, tingkat pemahaman tentang pentingnya menjaga lingkungan juga menentukan kelancaran penerapan program “Kang Empos”. Warga yang belum sadar pentingnya mengompos perlu diedukasi secara terus-menerus. Oleh karena itu, pihak Kelurahan Cicadas secara berkesinambungan mengedukasi masyarakat tentang penerapan “Kang Empos”.*

No Comment

No Comments

Post a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.