Blog

Yang Muda, Yang Bersemangat Jaga Lingkungan

KOTA BANDUNG – Semangat para pemuda di Kelurahan Gumuruh, Kecamatan Batununggal, patut dicontoh oleh masyarakat. Sebanyak 54 pemuda yang tergabung dalam Karang Taruna Gumuruh RW 06 berinisiatif mengelola barang bekas milik masyarakat lewat kegiatan “Babe” (barang bekas).

“Alhamdulillah di sini karang tarunanya kompak mengelola barang bekas”.

Begitu lah ungkapan bangga Ketua Karang Taruna Gumuruh RW 06 Kokom Komariah atau yang biasa dipanggal Ateu atas niat baik anggotanya melaksanakan “Babe”. “Babe” adalah kegiatan mengumpulkan barang bekas dari warga oleh anggota Karang Taruna Gumuruh yang berlangsung satu kali setiap bulan. Anggota karang taruna berkeliling pemukiman untuk mengumpulkan barang bekas dari rumah-rumah warga.

Barang bekas yang dikumpulkan yaitu besi, aluminium, dan kardus. Setelah dikumpulkan, barang bekas dipilah dan dijual kepada pengepul.

“Biasanya Ibu-ibu buang botol bekas, akhirnya sekarang dikumpulin. Kami juga memberi pengertian ke warga bahwa botol ini berharga,” kata Kokom di RW 6 Kelurahan Gumuruh, Selasa (6/2/2024).

Biasanya, dari hasil penjualan barang bekas ke pengepul terkumpul Rp 500.000. Uang hasil penjualan barang bekas digunakan untuk kegiatan sosial, seperti membantu korban banjir di Cianjur dan lansia di sekitar RW 6. Selain itu, uang hasil penjualan juga digunakan untuk membiayai kegiatan peringatan 17 Agustus.

Menurut Kokom, jiwa sosial dan kepedulian menjaga lingkungan yang tinggi mendorong para pemuda di RW 6 Kelurahan Gumuruh bergerak mengumpulkan barang bekas. Para pemuda ingin membantu masyarakat setempat sekaligus meminimalisir pembuangan sampah. Hebatnya, usia para anggota Tarang Karuna Gumuruh masih relatif muda, yakni mulai 15 tahun hingga 33 tahun.

Selain mengumpulkan sampah dari rumah warga, Karang Taruna Gumuruh juga membersihkan sampah dari Sungai Cikapundung. Kegiatan tersebut dilakukan dua kali sebulan.

“Tujuan kami agar sungai bersih, banyak nyamuk kalau sampah menumpuk, khawatir warga terkena demam berdarah,” ucap Kokom.

Kegiatan membersihkan sungai dimulai sejak 2021. Saat itu, Kokom berjalan di pinggir sungai dan tergerak untuk memungut sampah. Dia akhirnya mengajak rekan-rekan karang taruna untuk membersihkan sungai.

Salah satu rekan yang tergerak adalah Nova Dwiyanti. Dia ingin agar sampah di lingkungannya berkurang sehingga bisa hidup lebih nyaman. Oleh karena itu, Nova bergabung dengan Karang Taruna Gumuruh.

Sebagai anak muda, hatinya terpanggil untuk menjadi contoh baik bagi warga lain. “Apa salahnya kami karang taruna yang mulai. Siapa tahu setelah karang taruna jaga kebersihan, masyarakat tergerak jaga kebersihan,” ujar Nova.

Nova ingin membuktikan bahwa Karang Taruna Gumuruh bisa berkegiatan positif secara berkelanjutan, tidak hanya pada saat bulan kemerdekaan Indonesia. Bagi Nova, berkegiatan menjaga lingkungan telah membentuk pribadi yang lebih sadar menjaga kebersihan dan dekat dengan warga.

Yuk, ikuti langkah Karang Taruna Gumuruh.*

No Comment

No Comments

Post a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.