Komandan Sektor 9 Kolonel Infanteri Akhmad Yani menuturkan, mendengar kabar adanya titik jembatan yang patah tiang, pihaknya responsif terutama dalam menyelamatkan warga yang terperosok. Saat itu, tiga orang menjadi korban yaitu satu anak dan kedua orang tuanya.
“Alhamdulillah mereka selamat, hanya saja sempat tercebur dan ada trauma,” ujar Ahmad Yani, Jumat (7/1/2022).
Atas kejadian tersebut, Akhmad Yani mendorong aparat pemerintah daerah dan juga masyarakat pengelola jembatan agar mengevaluasi peristiwa tersebut agar tidak terulang kembali di kemudian hari. Diakui dia, akses penghubung sungai sangat diperlukan warga namun faktor keamanan dan keselamatan warga harus diutamakan.
“Tak hanya satu jembatan, di kawasan Saguling ini ada tiga titik lain yang perlu mendapatkan perhatian juga. Jangan sampai kejadian kemarin berulang dan menelan korban,” ujarnya.
Akhmad Yani melaporkan, kejadian nahas tersebut terjadi pada hari Minggu (2/1/2022) sekira pukul 13.20 di Jembatan Penyebrangan Bantaran Sungai Citarum Kp. Cihamppelas RT 05 RW 02 Ds. Cihampelas Kec. Cihampelas Kab.Bandung Barat. Disana tiang jembatan penyebrangan akses penghubung antara Kec. Cihampelas dengan Kec. Batujajar Kab. Bandung Barat patah karena tidak kuat menahan beban
“Sekira pukul 09.00 sampai 13.00 jembatan penyebrangan penghubung antara Kec. Batujajar dengan Kec. Cihampelas Kab. Bandung Barat ramai pengunjung untuk merayakan tahun baru kemudian banyak warga masyarakat yang menyebrang menuju ke arah Kec. Cihampelas maupun arah sebaliknya,”kata dia.
Menurut Akhmad Yani, jembatan tersebut dibangun oleh pihak swasta dan baru luncurkan pada Desember 2021 yang lalu.
Jembatan tersebut membentang diatas sungai citarum dengan panjang 600 meter, dengan material terbuat dari kayu dan drum plastik bekas. (*)
No Comment