Dikutip dari akun instagram resmi @bbwscitarum, tertulis, dalam rangka mendukung ketahanan sumber daya air di bidang pengendalian banjir, lahar, pengelolaan drainase utama perkotaan dan penanganan pantai, Kementerian PUPR melalui BBWS Citarum, Ditjen Sumber Daya Air melaksanakan program Pembangunan Kolam Retensi Andir dan Polder-polder di Kabupaten Bandung (2020-2021).
Bersamaan dengan kegiatan tersebut, Kementerian PUPR mencanangkan program padat karya sebagai salah satu upaya pemulihan ekonomi nasional di saat situasi Pandemi Covid-19 yang berdampak pada mata pencaharian masyarakat.
Pelibatan masyarakat dititikberatkan pada pekerjaan yang dapat dilaksanakan oleh tenaga manusia, mudah dan dapat dikerjakan oleh banyak orang, salah satunya yaitu pekerjaan U-ditch di Kampung Cigosol, kegiatan clearing area Polder Cisangkuy, flag man, bongkaran rumah dan pemasangan sandbag.
Program ini telah dan sedang terlaksana serta difokuskan mulai bulan Februari 2021 sampai menjelang Hari Raya Idul Fitri Tahun 2021.
Kegiatan pembangunan kolam retensi tersebut bertujuan untuk mengurangi/mereduksi genangan banjir di Wilayah Baleendah dan Dayeuhkolot, dengan kapasitas tampungan volume 139.000 m3 dan kapasitas 4 buah pompa sebanyak 2000 liter/detik.
Kegiatan ini merupakan salah satu bagian dari Kombinasi Sistem Pengendalian Banjir di Citarum Hulu yg sebelumnya telah dibangun, Terowongan Nanjung, Floodway Cisangkuy dan Kolam Retensi Cieunteung.
Diharapkan dengan adanya pelaksanaan pembangunan Kolam Retensi Andir selain untuk menahan banjir, diharapkan dengan adanya pembangunan kolam ini dapat mengamankan permukiman sebanyak 1.500 KK dan mengamankan jalan Kabupaten.
Sementara itu, Kabid Pelaksana Jaringan Sumber Air Dadang Karmen yang dihubungi terpisah mengatakan, program padat karya merupakan amanat Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
“Pak menteri meminta, terhadap pekerjaan-pekerjaan kita yang memungkinkan dikerjakan oleh masyarakat minta dilaksanakan melalui program padat karya ini,” ujar Dadang, Sabtu (20/3/2021).
Menurut dia, dari 90 orang yang mereka rekrut akan bekerja hingga proyek tersebut berakhir. Mereka bekerja sesuai dengan kebutuhan.
“Bulan ini padat karya wajib kontinyu, berlanjut untuk bantu perekonomian masyarakat,” ucap dia.
Dia menambahkan, untuk progres Kolam Retensi Andir sudah mencapai 22 persen. Dengan hasil tersebut pihaknya optimistis proyek akan tuntas tepat waktu. Terlebih pihaknya ditantang untuk bisa mempercepat proyek tersebut dua bulan lebih awal.
“Sebetulnya kontrak sampe Desember tapi ditantang Pak dirjen kalau bisa ada percepatan sehingga akhir Oktober nanti atau dua bulan lebih cepat bisa dioperasikan,” kata Dadang.
“Upayanya kami kerahkan pekerja dalam dua bahkan tiga shift perhari dengan catatan tetap menerapkan protokol kesehatan,”tutup Dadang. (*)
No Comment