Untuk diketahui, Kabupaten Bandung Selatan kerap dilanda banjir yang disebabkan luapan Sungai Citarum maupun SubDas Citarum seperti banjir yang terjadi pada Kamis (25/3/2021) malam kemarin di Kecamatan Dayeuhkolot, Kecamatan Baleendah, Kecamatan Bojongsoang, Kecamatan Cicalengka,Kecamatan Rancaekek.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Jabar Dani Ramdan mengatakan, dari 5.312 desa di Jabar, 500 diantaranya merupakan desa dengan resiko bencana tinggi. Desa-desa tersebut banyak terletak di kawasan selatan Jabar.
“Untuk desa yang ada di DAS Citarum memang banjir kerap menjadi masalah namun setelah adanya Sodetan Cisangkuy dan juga beroperasinya Terowongan Nanjung, banjir lebih cepat surut karena aliran dipercepat menuju ke hilir,”kata Dani di kantornya, Jumat (26/3/2021).
Diakui dia, saat ini kondisi sungai saat ini alami penyempitan dan pendangkalan karena banyaknya bangunan. Kapasitas sungai berubah karena sudah tidak ada lagi daerah tangkapan air.
“Kami terus mengedukasi warga, terutama dalam pembuatan lubang biopori. Tak apa jika halamannya sempit tapi kalau ada beberapa lubang biopori setidaknya membantu aliran air terserap ke tanah,”ucap dia.
Selain itu, kata dia, warga juga harus aktif mencegah banjir dengan membersihkan aliran sungai.
“Kemudian kesiapsiagaan bikin peta di tingkat RT/RW dan desa nanti dari peta dibikin jalur evakuasi dan titik kumpulnya. Kalau sudah ada peta dan jalur itu baru simulasi,”kata Dani.
Pihaknya terus mendorong hal itu agar desa-desa yang ada di kawasan resiko tinggi potensi bencana dapat menjadi desa tanggung bencana.(*)
No Comment