Kepala Dinas Sumber Daya Air Jabar Dikky Achmad Sidik mengatakan, sumur resapan digalakan karena belum maksimalnya penanganan banjir dan longsor di Jabar dimana salah satu penyebabnya adalah berkurangnya daerah resapan akibat pembangunan sehingga mengakibatkan run off yang cukup besar. Pada akhirnya tidak dapat tertampung oleh saluran drainase dan mengakibatkan banjir.
“Oleh karena itu solusi yang dapat dilakukan selain upaya struktural seperti pembangunan kolam retensi, embung dan juga floodway adalah dengan mengembalikan kondisi lingkungan seperti semula (back to nature) melalui pembangunan sumur resapan,”ujarnya saat dihubungi, Jumat (14/1/2022).
Tujuan utama dari membangun sumur resapan ini, kata dia, adalah memperbesar masuknya air ke dalam tanah sebagai air resapan (infiltrasi) pada area tutupan lahan yang tinggi. Dengan demikian air akan lebih banyak masuk ke dalam tanah dan sedikit yang mengalir sebagai aliran permukaan (run off).
Selain itu, manfaat dari pembangunan sumur resapan diantaranya mereduksi genangan air sehingga dapat meminimalisir potensi banjir, sebagai salah satu upaya untuk konservasi air, recharge air tanah, memperlambat aliran limpasan air hujan ke saluran atau ke sungai, sebagai upaya untuk menabung air, memperbaiki air tanah, dan menekan laju erosi.
Adapun aksi membangun sumur resapan dilaksanakan secara paralel atau bertahap dimulai pada tahun 2021 dengan menerapkan skema pentahelix yang melibatkan unsur pemerintah, akademisi, pelaku usaha, masyarakat, dan media. Sebagai wujud dari skema pentahelix tersebut adalah adanya hibah sumur resapan biber (bijak berplastik) sebanyak 20 buah dari Danone Indonesia dan Institut Pertanian Bogor (IPB) selaku unsur pelaku usaha dan akademisi kepada Jabar.
Adapun upaya lain, kata Dikky, pembuatan surat edaran pelaksanaan aksi membangun sumur resapan melalui program tahan dan simpan jadi cadangan air (hansip cai) di jawa barat sebagai sosialisasi dan himbauan untuk membangun sumur resapan.
“Pemasangan sumur resapan biber dan sumur resapan desain dari dinas sumber daya air di beberapa lokasi. Di antaranya 5 sumur resapan biber di plaza belakang Gedung Sate (sudah selesai), 1 buah sumur resapan biber di Kantor Bappeda Jabar (sudah selesai),”ucapnya.
Sebelumnya, peresmian dan pencanangan aksi membangun sumur resapan melalui program hansip cai dilaksanakan di ex kantor bkpp kota bogor tanggal 30 November 2021 sebagai salah satu bentuk sosialisasi awal dari aksi ini, dan diharapkan dapat mengajak semua pihak untuk bergerak bersama untuk membangun sumur resapan di lingkungan sekitarnya masing-masing.
“Aksi ini bukan sekedar tanggung jawab pemerintah provinsi dan kab/kota saja, melainkan juga merupakan tanggung jawab kita bersama untuk menangani banjir,”ujarnya.(*)
No Comment