Blog

Dansektor 21 Satgas Citarum dan Kepala DLH Cimahi Lakukan Cek Lapangan Terkait Permasalahan CV Suritex

Kota Cimahi — Beredarnya informasi dan video yang menuding hasil pengolahan limbah CV Suritex yang dibuang ke badan air atau aliran sungai diduga tidak sesuai dengan baku mutu, yakni nilai pH di bawah standar, disikapi langsung oleh Dansektor 21 Satgas Citarum Kolonel Inf T Bayu Wahyu Murwanto dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cimahi Huzen Rachmadi bersama tim, dengan meninjau dan mengecek langsung sarana dan fasilitas Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) perusahaan produk tekstil tersebut, Kamis (9/2/2023).

Kedatangan Dansektor 21 bersama Kepala DLH disambut dan diterima oleh pimpinan CV Suritex Joseph dan staf manajemen Sumbodo serta Akbar. Setelah kesempatan berbincang, dilanjutkan kemudian dengan pengecekan lapangan ke sarana stockpile batu bara dan IPAL mulai dari inlet hingga ke outfall dan mengambil sampel untuk diuji.

Pengambilan sampel juga dilakukan ke badan air atau aliran drainase di luar pabrik yang menjadi titik dasar laporan masyarakat yang merekam dan menyebarkan video.

Sebelumnya dari pantauan awak media, air buangan hasil olahan limbah cair IPAL CV Suritex yang kapasitasnya sekitar 1500 m3 ini kondisinya berwarna relatif bening, tidak panas dan tidak berbau. Selain itu, ada bak indikator yang berisi ikan koi hidup sebelum air mengalir ke saluran titik outfall.

“Kami dari DLH Kota Cimahi, hari ini melakukan sidak ke CV Suritex terkait informasi adanya dugaan bahwa CV Suritex membuang limbah di luar standar baku mutu,” kata Kepala DLH Kota Cimahi Huzen Rachmadi usai kegiatan kepada wartawan.

Huzen menjelaskan, pihaknya bersama Dansektor 21 di kegiatan tersebut dalam rangka melakukan pembinaan dan pengawasan terkait dengan lingkungan hidup sesuai dengan PP No. 22 tahun 2021 mengenai penyelenggaraan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

“Tentunya kami disini mengecek dari mulai input masuknya air limbah, proses, output dan juga outfall di luar, bahkan ke badan sungai kita periksa. Hasil dari pemeriksaan laboratorium kami, alhamdulillah, semuanya masih dalam kategori normal dan masuk dalam baku mutu,” ucapnya.

Berdasarkan hasil peninjauan bersama, lanjut Huzen, untuk IPAL tidak ada masalah karena LH melihat dari hasil proses, pH dalam outlet 8, saluran drainase dekat aerasi 7,4. Lalu badan air penerima 7,93 kemudian sungai 7,52. Kategori normal antara 6 sampai 9.

“Selain itu, CV Suritex menurut data administrasi yang ada pada kami masih dalam kategori biru atau perusahaan yang taat kepada pengelolaan lingkungan hidup. Di sinipun kami memberikan arahan-arahan dan catatan agar yang sudah baik semoga menjadi semakin baik,” ujarnya.

Staf manajemen CV Suritex Sumbodo menyatakan tetap pada komitmen dan dukungannya terhadap ketentuan pemerintah serta program Citarum Harum juga membantah dugaan pembuangan hasil olahan limbah tidak sesuai dengan baku mutu.

“Ya, kita klarifikasi terkait dengan informasi yang beredar bahwa perusahaan kami buang limbah. Kami dari hari Jumat hingga hari Senin kemarin sedang tidak berproduksi. Tetapi tidak berproduksi ini bukan berarti IPAL kami tidak berjalan, IPAL kami tetap berjalan namun tidak membuang air limbah,” katanya.

“Jadi, yang diduga ada air limbah itu adalah di saluran drainase warga, sehingga pada saat diambil sampel yang informasinya beredar, IPAL kita sedang tidak membuang hasil olahan. IPAL baru berjalan pada hari senin pukul 14.00. Prinsipnya, kami tetap komitmen kepada aturan yang disampaikan pemerintah dan program Citarum Harum,” ucapnya.

Menariknya, agar tidak terjadi salah persepsi, Sumbodo juga menjelaskan, pihaknya terbuka bagi masyarakat yang ingin turut mengawasi pembuangan air hasil olahan limbahnya di titik outfall, terkecuali bila ke IPAL harus melalui mekanisme aturan yang berlaku.

“Silahkan masyarakat yang ingin ikut memantau hasil IPAL kami, tetapi bila ingin ke IPAL harus mengikuti aturan-aturan yang ada,” ujarnya.

No Comment

No Comments

Post a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.