Blog

Dinas TPH dan Sektor 22 Gelar Bimbingan Teknis Konservasi Teras Bangku  

KABUPATEN BANDUNG – Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat Dadan Hidayat memberikan arahan dalam acara Bimbingan Teknis Konservasi Teras Bangku yang diselenggarakan di Kampung Pasanggrahan, Cimenyan, Kabupaten Bandung, Rabu (31/8/2022).

Acara tersebut diselenggarakan dalam rangka pelaksanaan kegiatan kawasan hortikultura yang menerapkan teknologi konservasi teras bangku untuk mendukung program penanganan lahan kritis dalam rencana pengendalian pencemaran dan kerusakan DAS Citarum yang dihadiri oleh Sektor 22 Satgas Citarum Harum, Pusat Riset Dinamika Pembangunan UNPAD, dan Para Kelomlok Tani.

“Semoga dengan dengan adanya program ini dapat mengurangi dampak lahan kritis dikawasan DAS Citarum serta meningkatkan produksi pertanian dengan mengedepankan pertanian berkelanjutan yang ramah lingkungan,”katanya dikutip dari akun instagram resmi Dinas TPH Jabar.

Sementara itu, Satgas Citarum Harum Sektor 22 diwakili oleh Bamin Serma Agung Setia Purnama, mengatakan, keterkaitan Satgas Citarum Harum Sektor 22 pada teknologi teras bangku di konservasi lahan, adalah penyelamatan lahan kritis dalam upaya pelestarian alam sebagai penunjang keselamatan daerah aliran sungai.

“Lebih tepatnya keutuhan sungai yang tertuang dalam Peraturan Presiden No 15 Tahun 2018 tentang percepatan penanggulangan pencemaran dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai Citarum,”ujarnya.

“Kita lebih fokus kepada Perpres 15/2018, namun tidak mematikan kesejahteraan masyarakat, oleh karena itu bimtex hari ini sangat penting terutama konservasi lahan kritis di Cimenyan merupakan garapan Satgas Sektor 22,” ucap Agung melanjutkan.

Pertanaman hortikultura sangat terkait dengan pola hujan, dan secara umum pertanaman banyak yang tidak rata bahkan bengelombang atau berbukit, sehingga untuk pengembangan jangka panjang sangat terkait dengan konservasi tanah.

Konservasi tanah dapat dimulai dengan membangun teras gulud atau strip rumput, sistem tanaman pagar dalam jangka panjang seiring dengan berjalannya waktu akan terbentuk teras bangku dengan sendirinya.

Teras bangku secara bertahap, pada awal dimulai dengan pembuatan guludan yang lereng antar guludan sebaiknya dengan ketinggian sekitar 1,5 m.

Pembenahan lahan dalam sistem konservasi teras bangku sangat bersentuhan dengan program Citarum Harum, yaitu penanggulangan bencana di lahan kritis Cimenyan sebagai andalan penyelamatan se-Bandung Raya.

“Saya yakin dengan adanya bimtek akan bisa dipahami oleh para penggarap, sehingga bisa lancar bercocok tanam dengan tidak merusak lahan kritis, artinya keselamatan lahan akan terjamin bagus,” tutup Agung Setia Purnama.

No Comment

No Comments

Post a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.