Diungkapkan saat ini ekonomi secara nasional sedang pemulihan. Pemerintah tetap menganggarkan Citarum Harum secara proposional agar program terus berjalan bahkan bertahan.
Hadir Direktur Pengairan dan Irigasi Abdul Malik Sadat Idris bersama rombongan ke Posko Satuan Tugas Pengendali Pencemaran dan Kerusakan (PPK) Citarum Harum, di Jalan Dago, Kota Bandung, Kamis (20/5/2021). Saat itu diterima langsung oleh Ketua Harian Satgas Citarum Harum Mayor Jenderal TNI (Purn.) Dedi Kusnadi Thamim, perwakilan BBWS CItarum Harum, Bappeda Jabar, Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jabar dan juga Kodam III Siliwangi.
“Kami di Bappenas saat ini sedang menyusun penganggaran merger project 4 Das Citarum Harum untuk tahun depan. Kami melakukan evaluasi terutama untuk lebih meningkatkan sinergi antara yang dikerjakan oleh Satgas TNI di 23 sektor dengan program-program lain yang bersumber dari APBD atau APBN lainnya,”ujar Abdul.
“Kami juga ingin belajar bagaimana setelah tiga tahun implementasi program, apa yang akan diperbaiki untuk memasuki tahun anggaran tahun depan,”kata Abdul menambahkan.
Menurut dia, setelah mendengar paparan para stakeholder di Citarum Harum ternyata kegiatan sektor terutama sudah berhasil menggerakkan partisipasi masyarakat. Beranekaragam capaiannya dan itu bentuk masyarakat sudah tergerak bersama-sama dengan Citarum Harum ini.
“Nah ini salah satu yang sangat berkesan bagi saya. Yang kedua, pendekatan ini cukup efektif dan hasilnya juga kelihatan,”ujar dia.
Di sisi lain, Abdul tidak memungkiri dalam tiga tahun ini banyak juga capaian yang diharapkan bisa terus diperbaiki terutama dalam target-target yang masih panjang yang belum tercapai. Di antaranya konservasi lahan kritis, air limbah domestik dan sampah permanen.
“Kesimpulan meeting pagi ini kita perlu menambah sumber daya untuk menambah sinergi dengan apa yang dikerjakan dengan TNI dan masyarakat. Yang kedua sinergi itu belum tentu menambah anggaran tapi mengoptimalkan kegiatan yang sudah ada terutama dalam rangka pasca Covid yaitu padat karya pemulihan ekonomi nasional dan lainnya,”kata Abdul.
Menurut dia, polanya sektor akan lebih masuk kepada kegiatan yang sifat sasarannya bersama dan penuntasan. Misalnya ada 1 sektor tersebut sistem persampahan lokal atau sanitasinya dibagi-bagi atau sharing dengan kegiatan reguler dinas atau Kementerian sehingga pihaknya hanya tinggal menuntaskan.
“Akhirnya mudah-mudahan program ini bisa diserahkan ke masyarakat. Misalnya tempat sampah sudah tuntas, pengamanan dan meningkatkan kegiatan konservasi sumber daya air juga tuntas, pengamanan mata air juga beres. Mungkin nanti ada Teras Cikapundung jilid dua,”kata dia.(*)
No Comment