Disperkim Jabar Dorong TPS 3R Jalankan Ekonomi Sirkular

KOTA BANDUNG – Berbagai langkah telah dikakukan agar Program Citarum Harum mencapai hasil maksimal. Beberapa program seperti olah sampah TPS 3R, IPAL/septic tank komunal serta bank sampah pun dibangun di hunian warga sepanjang DAS Citarum.
Kepala Bidang Infrastruktur Permukiman Dinas Permukiman dan Perumahan Jawa Barat Isma Andini mengatakan, terkait TPS 3R, berdasarkan data yang telah dihimpun oleh Disperkim Provinsi Jawa Barat sejak 2018-2022, terdapat 134 unit TPS 3R di 9 kabupaten/kota yang telah dibangun lewat skema pendanaan APBN dan APBD Provinsi.
Selain itu Pemerintah Provinsi pun berkontribusi dalam penyediaan sarana prasarana TPS 3R dan sarana lainnya melalui bantuan keuangan, contohnya dengan telah dibangunnya 3 TPS 3R di Kota Bandung, Kabupaten Tasikmalaya, dan Kota Sukabumi.
“Dalam perjalanannya, kami senantiasa memantau dan mengevaluasi TPS 3R tersebut,”katanya pada wartawan, Jumat (28/10/2022).
Menurut Isma, berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi keberfungsian TPS 3R sejak tahun 2021 hingga 2022, Disperkim baru melakukan monitoring dan evaluasi pada 19 titik lokasi TPS 3R dengan hasil 6 unit TPS 3R berfungsi optimal. Pemilahan dan pengolahan sampah sudah berjalan sehingga circular economy terbentuk.
“Sayangnya memang 13 unit TPS 3R lainnya tidak berfungsi optimal karena daya dukung pengelola, pemerintah daerah, dan masyarakat belum efektif,” tuturnya.
Isma mengaku ada kendala pemeliharaan TPS 3R. Di antaranya adalah peran serta pengelola dan masyarakat kurang karena pengelola dan masyarakat kurang dibekali dengan bimbingan teknis yang berkelanjutan.
Kemudian, biaya operasional dan pemeliharaan menjadi kendala yang sering terjadi Pergantian struktur kepengurusan pada tingkat KPP ataupun pada perangkat desa.
Terkait dengan pelibatan masyarakat dalam program TPS 3R ini khususnya pada pembangunan Infrastruktur Berbasis Masyarakat (IBM), Isma menuturkan, masyarakat dilibatkan pada seluruh kegiatan dimulai dari pembangunan TPS 3R hingga pengelolaan TPS3R setelah TPS 3R beroperasi.
“Sebenarnya pengelolaan sampah melalui TPS 3R masih membutuhkan dukungan Pemda, baik dari sisi anggaran maupun bimbingan teknis. Sementara ini circular economi masih tetap diupayakan,”ucapnya.
Dia menambahkan, adanya program TPS 3R yang dinilai kurang tepat lokasinya atau tidak dibutuhkan masyarakat setempat, hal tersebut terkait dengan readiness criteria.
Salah satunya ketersediaan lahan pada masyarakat yang membutuhkan seringkali tidak tersedia, serta kesiapan dari pengelola setempat yang masih kurang.(*)
No Comment