DLH Kabupaten Bandung Barat Tindaklanjuti Dugaan Pencemaran Situ Ciburuy
KABUPATEN BANDUNG BARAT – Pemerintah daerah tindak tegas para pelaku pencemaran lingkungan. Seperti halnya yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung Barat yang telah memanggil perwakilan lima perusahaan yang diduga kuat menjadi penyebab pencemaran di Situ Ciburuy.
Akibat pencemaran, warna air di Situ Ciburuy berubah menjadi hitam pekat dan berbau menyengat.
Dikutip dari PRMN, untuk mencegah pencemaran lebih lanjut, DLH Kabupaten Bandung Barat bersama Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) telah menyegel industri yang diduga sebagai pelaku pencemaran. Antara lain industri pencucian karung bekas dan industri batako berbahan baku limbah batu bara atau fly ash and bottom ash (FABA).
“Kami telah memanggil pengelola pabrik untuk memberikan pembinaan dan meminta komitmen mereka memperbaiki pengelolaan limbah serta mengurus perizinan,” kata Kepala Bidang Tata Kelola Lingkungan Hidup DLH Kabupaten Bandung Barat, Zamilia Moreta, Selasa (2/8/2022).
Untuk saat ini, sanksi tidak diberikan dengan alasan skala industrinya. Apalagi, setelah penyegelan, belum ada yang kembali beroperasi.
Sementara itu, sampel yang sudah diambil masih dicek kandungannya di laboratorium. Sampel diambil dari lima industri tersebut.
“Kami masih harus menunggu hingga dua pekan untuk mendapatkan hasilnya,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, aparat gabungan bersama petugas pengawas lingkungan hidup menyegel lima industri yang beroperasi di sekitar kawasan Situ Ciburuy, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Kamis 21 Juli 2022.
Kelima perusahaan itu diduga sebagai penyebab perubahan warna air menjadi hitam pekat dan berbau menyengat. Akibat pencemaran itu, ikan-ikan di Situ Ciburuy mati. Bahkan sumur warga juga ikut tercemar.(*)
No Comment