“Kami berencana membuat kawasan wisata di sini agar dapat menimbulkan multiplayer efect dalam meningkatkan pemberdayaan perekonomian masyarakat dan sumber PAD (pendapatan asli daerah) kabupaten,” ujar Hengki dikutip dari keterangan Humas Bandung Barat, Rabu (31/3/2021).
Dengan menjadikan kawasan Citarum di Bandung Barat sebagai destinasi wisata, Hengki berharap dapat meningkatkan pemberdayaan perekonomian masyarakat.
“Jadi, jika pemerintah saja peduli, masa masyarakat ngga mau?” ucapnya.
Hengki menilai perkembangan Sungai Citarum menjadi sungai yang semakin bersih dan lebih baik. Hal itu tidak terlepas dari kerja keras seluruh personel Satgas Citarum Harum.
Sementara itu, Dansektor 9 Satgas Citarum Harum, Kolonel CZI Raflan, SIP, MM menjelaskan, ada beberapa indikator yang ingin dicapai untuk Sungai Citarum. Diantaranya, menanami lahan-lahan kritis yang berada disepanjang bantaran sungai, menangani limbah industri mengingat masih banyak pabrik-pabrik membuang limbahnya ke Sungai Citarum. Lainnya, menangani limbah domestik yang dihasilkan rumah tangga serta terlaksananya sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat.
“Kami menginginkan Citarum bersih dan indah sebagai hasil kerja yang monumental. Namun untuk mewujudkan keinginan tersebut diharapkan tumbuh kepedulian masyarakat serta seluruh stakeholder terkait agar terwujud pelestarian disepanjang aliran Sungai Citarum,” ujarnya.
Raflan menuturkan, pihaknya hanya berupaya dalam membantu pemerintah dan masyarakat dengan turut berkolaborasi dalam menciptakan lingkungan yang baik dan meningkatkan perekonomian masyarakat.
Sebelumnya, pada Senin (29/3/2021) Wabup Hengky didampingi Dansektor 9 Satgas Citarum Harum beserta seluruh stakeholder terkait melakukan pemungutan sampah dan penanaman pohon disekitar Sektor 9 Sungai Citarum Wilayah Cihampelas Saguling.
Hal itu sebagai bentuk kepedulian dan kecintaannya terhadap lingkungan serta dalam mendukung program pemerintah pusat dalam mewujudkan Sungai Citarum yang bersih dan indah.
Menurut Hengki, pemungutan sampah dan penanaman pohon ini merupakan bukti nyata dan keteladanan dalam rangka mengedukasi masyarakat agar lebih peduli dan cinta terhadap lingkungannya.
“Permasalahan sampah ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah daerah saja, tetapi juga tanggung jawab semua pihak termasuk masyarakat melalui berbagai kolaborasi pentahelix agar sampah tidak membahayakan dikemudian hari,” tutur Hengki.
Melalui kegiatan positif tersebut, Hengki berharap dapat lebih menginspirasi masyarakat dalam menjaga lingkungan sekitarnya dengan menumbuhkan kembali gotong-royong.(*)
No Comment