Blog

Jabar Siap Tindaklanjuti Persetujuan Studi Kelayakan Awal GII

KOTA BANDUNG-Pemerintah Provinsi Jawa Barat siap menindaklanjuti disetujuinya studi kelayakan awal 15 ajuan proyek untuk Green Infrastructure Initiative (GII).

Untuk diketahui, salah satu proyek yang akan disetujui studi kelayakannya yaitu Integrated Citarum Wastewater Management, yang mana proyek tersebut merupakan bagian dari program ‘Citarum Harum’ dan salah satu dari Proyek Strategis Nasional.

Kasubid Infraswil I Bappeda Jabar Lina Yulianty menuturkan, Pra studi kelayakan/ Pra Feasibility Study (Pra FS) dan FS dilaksanakan selama 1 tahun hingga akhir tahun 2022.

“Penyusunan Pra FS dan FS dilaksanakan oleh konsultan GIZ. Kira kira sekitar 300.000 EURO per study,”ujar Lina, Selasa (15/2/2022).

Menurut Lina, fokus pada kajian awal terkait perencanaan dan pembangunan infrastruktur pengolahan air limbah dalam bentuk Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat (SPALD-S) dan Sistem Pengelolaan Air limbah Domestik Terpusat (SPALD-T).

Sebelumnya, Menko Luhut memaparkan bahwa GII adalah cara yang inovatif dalam mempercepat dan memprioritaskan proyek infrastruktur yang berkaitan dengan lingkungan dan iklim. Acara 2nd Steering Committee Session GII ini sendiri merupakan kelanjutan dari sesi pertama sekaligus peresmian dari GII yang dilakukan pada Maret 2021 lalu.

“Indonesia terbuka untuk investasi dan transfer teknologi, terlebih terkait dengan green investment. Masyarakat kami layak untuk mendapatkan air dan udara yang bersih, dan kami berusaha untuk menyediakannya demi generasi berikutnya serta komunitas global. GII akan menjadi cara untuk mewujudkannya”, kata Menko Luhut, Kamis (10/2/2022).

Dikutip dari matirim.go.id, pada pertemuan tersebut, anggota dari steering committee mengesahkan beberapa resolusi yang akan menjadi fondasi perjalanan GII selanjutnya, dengan salah satunya adalah peresmian dari 15 ajuan proposal dari empat provinsi (Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali) untuk dapat dilakukan studi kelayakan awal.

15 ajuan proyek tersebut terdiri dari sektor Pengelolaan Sampah Padat, Pengelolaan Air dan Air Limbah, serta Transportasi Publik Perkotaan.

Ketiga sektor tersebut merupakan tiga sektor yang menjadi fokus dari GII, dengan salah satu proyek yang diajukan adalah Integrated Citarum Wastewater Management, yang mana proyek tersebut merupakan bagian dari program ‘Citarum Harum’ dan salah satu dari Proyek Strategis Nasional.

Selain Citarum, beberapa proyek ajuan lainnya adalah Low Carbon Tourism Destination Development: Nusa Penida Islands, Surabaya Regional Railway Line – 2nd Phase Jawa Timur, TPA Regional (Northern central Java) and TPST Regional Magelang and Borobudur Jawa Tengah. Regional Sanitary Landfill (TPA) Sarbagita juga menjadi proyek ajuan untuk GII dalam menangani sampah di kawasan Sarbagita yang sudah menjadi perhatian negara.

Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Marves Nani Hendiarti menyampaikan apresiasinya terhadap komitmen empat provinsi dalam penyusunan proposal proyek serta harapan akan perjalanan inisiatif mutakhir ini ke depannya.

“Adalah sebuah hal yang menginspirasi ketika kita dapat bekerja sama untuk sebuah inisiatif besar seperti ini. Saya senang melihat bahwa proposal proyek GII memperlihatkan komitmen yang jelas dan dapat mencapai tujuan untuk mereduksi emisi gas kaca, serta memperbaiki lingkungan di sekitar kita,”ujar Deputi Nani.

Diketahui GII adalah inisiatif bilateral strategis yang mutakhir antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Federal Jerman. Inisiatif ini disepakati pada tahun 2019 di Berlin dan mencakup fasilitas kerja sama keuangan lima tahun hingga EUR 2,5 Miliar untuk mendukung proyek infrastruktur yang relevan dengan lingkungan dan iklim bersama dengan kerjasama teknis yang dibiayai hibah untuk mengidentifikasi dan mempersiapkan proyek.

Koordinasi tingkat tinggi dicapai oleh komite pengarah (Steering Committee) yang diketuai bersama oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (CMMAI) dan Kementerian Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan Federal Jerman (BMZ).

Sementara tujuan dari GII itu sendiri adalah untuk mempromosikan pengembangan proyek infrastruktur yang relevan dengan lingkungan dan iklim di tiga sektor: Pengelolaan Limbah Padat, Pengelolaan Air dan Air Limbah, dan Angkutan Umum Perkotaan. GII saat ini beroperasi di empat provinsi, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur, dan DI Yogyakarta.(*)

No Comment

No Comments

Post a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.