Dikutip dari Kompas, sampah makanan yang membusuk akan menghasilkan gas metana dan melepaskannya ke atmosfer. Metana sendiri termasuk dalam kategori gas rumah kaca yang berdampak buruk pada iklim dan suhu bumi.
Karena itu, sebagian masyarakat sudah mulai memilah sampah dan mengolah sampah sayuran atau sampah organik menjadi kompos. Namun tak hanya kompos, sampah sayuran juga ternyata bisa diolah kembali menjadi penyedap makanan yang nikmat.
Founder Sustaination, Dwi Sasetyaningtyas, membagikan tips mengolah sampah sayuran menjadi kaldu melalui video yang diunggahnya lewat akun Instagram miliknya @sasetyaningtyas pada Kamis (14/10/2021).
Kaldu tersebut dapat menggantikan kaldu ayam atau daging untuk menambah rasa gurih pada masakan.
Video yang berdurasi 32 detik tersebut memperlihatkan bagaimana ia memasak sisa sayuran dengan campuran bawang putih dan bawang bombay yang sudah ditumis dengan minyak kelapa, lalu ditambahkan air dengan rasio sampah sayur : air yaitu 1:2.
Setelah dimasak dengan api kecil selama satu jam, perempuan yang akrab disapa Tyas ini menambahkan beberapa bumbu seperti garam, bunga lawang, kayu manis, merica hitam, jintan hitam dan jahe.
Selanjutnya, Tyas menyaring kaldu dan merebusnya kembali selama 30 menit. Sisa sayuran dari hasil saringan tersebut dapat diolah menjadi kompos.
Terakhir, ia menuangkan kaldu ke dalam cetakan ice cube dan menyimpannya ke dalam freezer, sehingga kaldu tersebut dapat digunakan kapan pun saat dibutuhkan.
Melalui keterangan dari video yang diunggahnya, perempuan yang aktif mengedukasi masyarakat seputar zero waste lifestyle ini menyampaikan bahwa sisa sayuran yang ia gunakan sudah dicuci bersih terlebih dahulu, lalu dikeringkan dan disimpan di dalam freezer sampai cukup terkumpul.
Adapun sisa sayuran yang ia pakai adalah kulit bawang putih, kulit bawang merah, kulit bawang bombay, kulit wortel, tangkai selederi atau daun ketumbar, pangkal daun bawang dan tangkai jamur yang sengaja disisakan.(krs)
No Comment