Blog

Kantong Plastik, Dulu Penyelamat Lingkungan, Kini Jadi Ancaman

Kantong plastik dahulu dibuat untuk menyelamatkan lingkungan, tetapi kini menjadi ancaman karena menjadi sampah yang paling sulit terurai.
Dikutip dari Instagram resmi Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat, sebelum ada kantong plastik, orang-orang menggunakan kantong kertas untuk mewadahi barang-barang yang mereka bawa. Kantong kertas sendiri terbuat dari pohon yang ditebang, sehingga proses pembuatannya dapat mengancam keberlangsungan alam. Semakin banyak menggunakan kantong kertas, maka semakin banyak juga pohon yang ditebang.

Guna mengatasi masalah tersebut, seorang ilmuwan asal Swedia yang bernama Sten Gustaf Thaulin menciptakan plastik pada tahun 1959, dan kemudian dipatenkan pada tahun 1965. Kantong plastik ini di buat agar dapat digunakan berulang kali, sehingga akhirnya menjadi sangat umum digunakan oleh setiap manusia.

Namun ternyata, rasa nyaman dan praktis yang dirasakan setiap orang membuat jumlah penggunaan kantong plastik menjadi tidak terkontrol.

Orang-orang tidak lagi menggunakan kantong plastik berulang kali, tetapi hanya sekali pakai yang kemudian dibuang. Tak ayal, penggunaan kantong plastik secara berlebihan tersebut menjadi ancaman bagi lingkungan kita, karena plastik menjadi salah satu sampah yang paling sulit terurai.

Dilansir dari travel.detik.com, menurut laporan World Economic Forum, Indonesia menjadi negara peringkat kedua sebagai penyumbang sampah plastik terbesar setelah China.

Tahun 2016, World Economic Forum menjelaskan bahwa ada lebih dari 150 juta ton plastik yang masuk ke perairan, dan setiap tahunnya bertambah sebanyak 8 juta ton. Padahal, badan Sains Amerika Serikat, National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), menyebutkan bahwa dibutuhkan waktu 10-20 tahun untuk mengurai sebuah kantong plastik.

Sementara Direktur Pengurangan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Sinta Saptarina, dikutip dari pernyataan kepada mediaindonesia.com, meminta masyarakat bijak dalam mengelola sampah selama pandemi Covid-19. Ia menuturkan bahwa penggunaan kantong plastik meningkat 30% dalam dua tahun terakhir.

“Pengiriman barang harus dibungkus dengan plastik. Jika (plastik) itu masih bermanfaat, mohon digunakan kembali. Kita butuh plastik memang, tetapi tidak harus dimusuhi (sedikit-sedikit dibuang). Kita pakai lagi, dan didaur ulang kembali,” ujarnya.

Oleh karena itu, masyarakat diharapkan bijak dalam menggunakan kantong plastik. Jika di awal kantong plastik diciptakan untuk menyelamatkan bumi, maka harus terus dilestarikan hingga sekarang. Gunakan kantong plastik secukupnya, daur ulang kembali, dan jangan buang sampah plastik sembarangan yaa, Wargi!(n)

No Comment

No Comments

Post a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.