Pada Senin (27/12/2021), Pemkot Bandung yang didukung penuh Satgas Citarum Harum dan juga Balai Besar Wilayah Sungai Citarum meresmikan Waterfront Cidurian atau peresmian Penataan Sepadan Sungai Cidurian tahap pertama di Kampung Jajaway, Kelurahan Antapani Kidul, Kecamatan Antapani. Hadir Plt Wali Kota Bandung Yana Mulyana, Ketua Harian Satgas Citarum Harum Mayjen (purn) Dedi Kusnadi Thamim, Dansektor 22 Kolonel Infrastruktur Eppy Gustiawan, dan Kepala BBWS Citarum Bastari.
Ketua Harian Satgas Citarum Dedi Kusnadi Thamim mengatakan, pihaknya mendukung upaya pemerintah daerah khususnya Kota Bandung yang ingin menjadikan sungai menjadi pemandangan di depan rumah warga. Namun memang sebelumnya harus melalui beberapa tahap. Di antaranya penertiban bangunan yang menyalahi aturan sepadan sungai.
“Kami harap masyarakat ikut bantu memanfaat sungai jadi halaman muka di sekitar sungai ini,” ujarnya.
Menurut Dedi, penataan sungai didahului dengan penertiban yang dilakukan penuh kesadaran oleh pemilik bangunan di sepadan sungai dua pekan yang lalu. Sungai Cidurian merupakan anak sungai yang menjadi sumber air penting yang berasal dari Sungai Cikapundung Kolot dari arah utara yang nantinya bermuara di Citarum.
“Kedepan penataan dan penertiban ini akan lebih masif lagi melalui edukasi secara bertahap. Mereka yang tidak berwenang memiliki kesadaran untuk membongkar sendiri. Nantinya sepadan ini jadi fasilitas umum, ruang terbuka hijau dan juga destinasi wisata bagi warga,”ucapnya.
Sementara itu, Plt Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan, penataan dilakukan di sepanjang 1,3 km Sungai Cidurian. Pihaknya ingin mengembalikan sepadan menjadi ruang publik yang lebih tertata.
“Jadi alhamdulillah kita sudah melakukan penataan sepadan Sungai Cidurian ini sepanjang kurang lebih 1,3 km dan tentunya kolaborasi pemerintah kota, BBWS Citarum, Sektor 22 Citarum Harum, termasuk masyarakat. Karena di sini alhamdulillah pembongkaran dilakukan secara mandiri oleh masyarakat, berkat sosialisasi dan pemahaman kepada warga masyarakat sehingga masyarakat bisa melakukan pembongkaran secara mandiri,”ucapnya.
“Insya Allah untuk fungsi-fungsi inspeksi kebutuhan BBWS kita juga berharap ini menjadi ruang publik baru untuk masyarakat. Dan mudah-mudahan ini juga ada pengaruh terhadap indeks kebahagiaan warga masyarakat, ” katanya melanjutkan.
Dikatakan Yana, penataan akan merata tak hanya di pusat kota. Pemkot Bandung tentunya harus memberikan perhatian lebih kepada wilayah-wilayah lain, termasuk wilayah-wilayah di pinggir Kota Bandung termasuk sepadan-sepadan sungai.
“Anak-anak sungai Citarum ada lebih dari 40, dan itu juga menjadi perhatian kita semua. Soalnya air merupakan peradaban, bisa meningkatkan kualitas air yang melintasi Kota Bandung,” ujarnya.
Diakui dia, sebelum penataan sungai, titik tersebut merupakan pemukiman padat penduduk.
“Mudah-mudahan dengan penataan sepadan ini, ODF jadi berkurang, karena limbah domestik juga jadi tidak ada. Kita bisa lihat sepintas kualitas air di sungai ini juga semakin baik.
Mudah–mudahan, setelah kita melakukan aktivitas seperti ini tentunya peran masyarakat untuk menjaga tempat ini sangat kita harapkan. Saya cukup punya keyakinan masyarakat Insya Allah bisa turut memelihara tempat ini,”tuturnya.(*)
No Comment