Dikutip dari situs resmi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Rakor ini merupakan tindaklanjut dari hasil rapat Finalisasi Revisi Rencana Aksi Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan DAS Citarum 2021-2025 yang telah dilakukan pada 24-25 Februari 2021. Dalam rakor tersebut salah satu isu yang diangkat adalah pelaporan hasil program kegiatan dari masing-masing Pokja dan K/L serta pemanfaatan sistem pelaporan E-monev DAS Citarum.
Asisten Deputi Pengelolaan DAS dan Konservasi Sumber Daya Kemenko Marves, M. Saleh Nugrahadi Alam mengatakan bahwa kegiatan ini digelar untuk mengoordinasikan teknis proses monitoring evaluasi (Monev) tentang pengendalian pencemaran dan kerusakan DAS Citarum.
“Karena ini merupakan mandat dari Peraturan Presiden Nomor 15 tahun 2018,dimana 23 Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah diberi tugas dan peran dalam mendukung Penanganan DAS Citarum,” kata Saleh dalam sambutannya.
Selain itu, tambah Asdep Saleh, kegiatan ini juga bertujuan untuk membahas program kerja antar Pokja dengan indikator kajian rencana aksi PPPK DAS Citarum TA 2020, sebagai rujukan penyusunan rencana kegiatan tahun 2021 dan seterusnya. “Dan pembahasan kebijakan untuk program dan dukungan anggaran tahun 2021untuk PPPK DAS Citarum khususnya di K/L yang peranannya sangat penting,” ucapnya.
Dia menambahkan, kini dalam melakukan optimalisasi E-Monev pelaporan kegiatan dari masing-masing stakeholder belum dilakukan secara terpadu dan belum rutin dilakukan. Karena itu Kemenko Marves pun akan melakukan koordinasi renaksi dan laporan pencapaiannya. Koordinasi Penguatan data dan informasi melalui integrasi data ke dalam Citarum Command Center.
“Perlu adanya PIC dari setiap stakeholder yang akan mengintegrasikan data pelaporan kegiatan ke dalam Citarum Command Center,”ucapnya.
Acara ini dibagi menjadi dua sesi dimana sesi pagi hari difokuskan pada laporan pelaksanaan kegiatan dengan narasumber Ketua Harian Satgas Citarum yang melaporkan capaian kegiatan dan kendala yang dialami selama kurun waktu 2020.
Sementara itu Tenaga Ahli Madya Bidang Infrastruktur, Energi dan Investasi Kantor Staf Presiden (KSP), Hery Suhartono mengungkapkan pihaknya punya tugas maupun tupoksi untuk mengawal hingga mengendalikan setiap program terutama yang sifatnya major project atau program prioritas nasional. Salah satunya juga terkait penanganan Citarum Harum. Narasumber ketiga adalah perwakilan dari BBWS Citarum yang menyampaikan kegiatan pembangunan fisik untuk perbaikan DAS Citarum.
Sementara itu pada Sesi II, perwakilan dari Bappeda Jawa Barat menyampaikan dokumen revisi Renaksi Citarum dan dilanjutkan oleh Direktur Pengairan dan Irigasi Bappenas yang menyampaikan ketersediaan anggaran pada masing-masing K/L untuk mendukung program Citarum Harum. Narasumber ketiga adalah perwakilan dari Kementerian HLK yang menyampaikan laporan penanganan lahan kritis di DAS Citarum.
Di akhir FGD, Asdep Saleh menyampaikan perlunya tindak lanjut berupa penunjukan PIC penyampaian pelaporan di masing-masing K/L dan kedepan, Renaksi Citarum yang telah makin sempurna dapat dijadikan pedoman bagi semua K/L dan pemerintah daerah yang terlibat. “Semoga kegiatan penanganan Citarum ini berkelanjutan dan bisa mengejar target pada 2025”, tutup Asdep Saleh.
Setelah melaksanakan rakor Monitoring Evaluasi Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan DAS Citarum dan Pembahasan program kerja PPPK Citarum 2021 pada Jumat (12-03-2021), Asdep Saleh juga melakukan tinjauan langsung ke lapangan beberapa lokasi hari ini, Sabtu (13-3-2021).
Kunjungan Asdep Saleh ini didampingi oleh Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat, Epi Kustiawan, perwakilan Dinas Lingkungan Hidup (LH), perwakilan Satgas Citarum Harum, dan pemangku kepentingan terkait lainnya.
Adapun lokasi pertama yang dikunjungi ialah Kantor Trees4Trees, sebuah lembaga swadaya pemerhati lingkungan dan Asdep Saleh melakukan komunikasi dan koordinasi terkait penanganan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan DAS Citarum. Trees4Trees sendiri yang merupakan bagian dari Astrazeneca telah melakukan kerja sama dengan Kemenko Marves.
Setelah itu Asdep Saleh dan rombongan bertolak menuju Desa Pasirmulya, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung yang merupakan calon lokasi Penanaman Pohon Kerja sama Astrazeneca dengan Kemenko Marves. Dalam kesempatan ini Asdep Saleh bersama rombongan juga melakukan penanam pohon di lokasi ini.
Kemudian, Asdep Saleh berserta rombongan juga menunjau lokasi pemasangan onlimo Sub DAS Cisangkuy, Kecamatan Pameungpeuk yang juga masih berada di Kabupaten Bandung. Lokasi ini merupakan salah satu dari total 15 onlimo yang ada di Citarum.
Selain lokasi ini, Asdep Saleh juga masih melalui tinjauan lokasi di beberapa titik di kawasan Citarum dan hasil tinjauan ini akan dilaporkan kepada pimpinan untuk ditindaklanjuti, termasuk calon lokasi Penanaman Pohon Kerja sama Astrazeneca dengan Kemenko Marves untuk menghijaukan lahan-lahan kritis yang selama ini masih ada.(*)
No Comment