Blog

Kesadaran Masyarakat Tinggi, Citarum Harum Dipastikan Berhasil

BANDUNG-Sumber pencemaran di Sungai Citarum didominasi oleh limbah domestik atau sampah yang dihasilkan oleh rumah tangga.

Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat yang juga Ketua Pokja Penanganan Limbah Industri PPK Satgas Citarum Harum Prima Mayaningtias, jumlah limbah domestik di Sungai Citarum mencapai 60 persen dari total pencemaran yang terjadi di Citarum.

“Pencemaran paling tinggi itu dari domestik 60 persen itu sampah rumah tangga. Ada yang terurai dan tidak terurai,” ujar Prima dalam podcast Ngobrolin Citarum “Ngonci” akhir pekan kemarin.

Dia mencontohkan, sampah domestik yang tidak terurai misalnya baterai dan bola lampu. Di mana pengolahan harus terpisah. Namun oleh masyarakat sampah-sampah dibuang seperti sampah biasa.

“Ini menjadi pekerjaan rumah alias PR bagi kami dalam masalah sampah domestik ini,” kata Prima.

Diakui dia, untuk atasi limbah domestik agar tidak mencemari Citarum, pihaknya terus berupaya untuk mengurangi sampah dari hulu ke hilir. Salah satunya yaitu dengan program pengelolaan sampah di pinggiran Sungai Citarum atau lmprovement of Solid Weste Management to Support Regional and Metropolitan Cities (ISWMP). Di mana sudah ada 77 titik lahan guna dimanfaatkan sebagai tempat pembuangan sampah terpadu (TPTS). Selain itu, di sana ada budidaya magotnya pula.

Namun selebihnya, Prima berharap tingkat kesadaran masyarakat semakin tinggi dalam menjaga kebersihan Sungai Citarum ini.

“Kesadaran masyarakat sangat penting dalam menjaga sungai ini. DLH juga terus berupaya melibatkan masyarakat dengan beberapa program seperti desa berbudaya lingkungan, bank sampah, bermitra dengan kader PKK, dan juga pesantren demi lingkungan,” ujar dia.

Selain itu, lanjut dia untuk pemerintah kota dan kabupaten juga diharapkan konsisten dan menjaga keberlanjutan program Citarum. Jangan sampai nanti Perpres berakhir, program untuk mengajar kebersihan Citarum hilang juga.

“Kalau perpres setahun dua tahun setelah itu hilang ya percuma saja. Kemudian kalau TNI tidak ada lagi, bisa tidak itu (program berjalan), jadi pertanyaan besar. Makanya kami ingin masyarakat di DAS Citarum harus dipastikan memiliki rasa besar sehingga tidak melakukan pencemaran. Kalau Citarum bagus sudah barang tentu Citarum akan berfungsi dengan baik,”kata dia.

“Saya berharap mohon partisipasi aktif dari semua pihak untuk Citarum. Tidak hanya diberikan rasa kepedulian yang dikatakan tapi aksi yang dilaksanakan. Mari bersama jaga Citarum jangan berhenti, tapi harus kontinyu dan konsisten dari masa ke masa. InsyaAllah Citarum Harum,”ucap dia menutup sesi podcast. (*)

No Comment

No Comments

Post a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.