Marak PMK, Ketua Harian Satgas Citarum Waspadai Praktek Buang Bangkai Ke Sungai
KOTA BANDUNG – Kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) yang saat ini tengah merebak dikhawatirkan turut mempengaruhi kondisi Sungai Citarum. Satuan Tugas Citarum Harum pun mewaspadai adanya potensi pembuangan bangkai hewan ternak ke sungai.
Untuk diketahui, saat ini PMK tengah mewabah di Indonesia termasuk Jawa Barat. Hewan ternak seperti sapi, domba dan kambing yang rentan terjangkit PMK dapat mati jika tidak tertangani.
Di Jabar sendiri saat ini 25 kota kabupaten tercatat terjangkit PMK, hanya Pangandaran dan Kota Sukabumi yang saat ini aman dari PMK.
Ketua Harian Satgas Citarum Harum Mayjen (purn) Dedi Kusnadi Thamim mengatakan, pihaknya berharap kejadian yang terjadi di luar Jabar terkait bangkai PMK tidak terjadi di Jabar.
“Sekarang banyak hewan yang terdampak PMK. Saya berharap kepada warga yang terdampak itu jangan membuang ke sungai karena sudah ada kejadian di wilayah lain di Jawa Tengah itu beberapa puluh ekor itu dibuang ke sungai,” ujar Dedi di Command Center Satgas Citarum, Kota Bandung, Kamis (23/6/2022).
Dikatakan Dedi, jika hal itu terjadi maka air sungai tercemar dan masyarakat luas dapat terdampak juga karena masyarakat menggunakan air sungai untuk kebutuhan keseharian seperti mandi dan cuci.
“Jadi saya mengimbau kepada warga Jawa Barat yang ada di seputaran Citarum untuk tidak membuang sampah sembarangan dan juga tidak membuang limbah dan juga mungkin dengan sekarang mungkin PMK jangan sampai membuang bangkai hewan yang terdampak PMK ke sungai, ” ucapnya.
Dia menambahkan, untuk penguburan bangkai hewan yang terkena PMK ada mekanisme tersendiri sehingga tidak akan berdampak pada lingkungan sekitar. (*)
No Comment