Ketua Harian Satgas Citarum Harum Mayjen (purn) Dedi Kusnadi Thamim menuturkan hal itu pada wartawan di sela penertiban bangunan di kawasan Sungai Cidurian, Antapani, Kota Bandung, Rabu (16/6/2021).
“Saya harap warga masyarakat dan pemerintah daerah kota kabupaten terlibat dalam pengolahan sampah, limbah domestik. Hal itu terutama dikarenakan 62 persen pencemaran Sungai Citarum berasal dari limbah domestik, sampah dari rumah,”kata Dedi.
Menurut Dedi, jika setiap rumah memiliki septictank bisa mengurai limbah kotoran agar tidak mengalir ke Citarum.
“Dengan demikian, tujuan Sungai Citarum airnya bisa digunakan untuk perikanan dan wisata kedepan bisa terwujud,”ucap Dedi.
Sementara itu, untuk limbah industri di awal program masih ada industri yang belum memanfaatkan IPAL milik mereka. Namun setelah Satgas Citarum, Sektor dan juga Dinas terkait melakukan komunikasi pada para perusahaan yang ada di DAS Citarum mereka akhirnya memanfaatkan IPAL mereka dan bahkan ada yang membangun IPAL komunal guna menambah kapasitas.
“Alhamdulillah kelompok industri sudah ada peningkatan kepatuhannya. Sekarang sudah jarang sungai berwarna merah,”ucap dia.
Dedi pun mengapresiasi pemerintah pusat dari kementerian PUPR yang membangun fasilitas sanitasi masyarakat yang secara bertahap dibangun di pedesaan maupun di perkotaan.
“Untuk Citarum ini kami terbuka untuk berkolaborasi. Sesuai dengan arahan Pak Gubernur yaitu pentahelix dan kami di satgas selalu membuka diri,”ucap dia.(*)
No Comment