Blog

Mengenal Lebih Dekat Sungai Cikapundung, Anak Sungai Citarum Terpanjang di Kota Bandung

Sungai Cikapundung kerap diintervensi dalam program Citarum Harum selama ini terutama yang digawangi oleh Sektor 22 dan Pemerintah Kota Bandung.

Sungai Cikapundung merupakan sungai terpanjang dengan 28 km yang membelah Kota Bandung dan bermuara di Sungai Citarum.

Dikutip dari Wikipedia, Cikapundung merupakan sub-DAS dari DAS Citarum seluas sekitar 434,43 km2 meliputi Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung dan Kota Bandung.

Sungai ini berhulu di sekitar Gunung Bukit Tunggul dan Gunung Pangparang di Desa Cipanjalu, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung dan mengalir ke barat. Di wilayah Lembang atau di Curug Omas, sungai ini bertemu dengan Sungai Cigulung yang behulu di Gunung Tangkuban Parahu.|

Aliran air kemudian berbelok mengalir ke selatan melewati Kota Bandung dan bermuara ke Sungai Citarum. Anak sungainya meliputi Cipanjalu, Cigulung, Ciumbuleuit, Cipaganti, Cipalasari, dan Cikapundung Kolot.

Pemanfaatan sungai ini utamanya sebagai drainase di Kota Bandung dan objek wisata. Terdapat sejumlah objek wisata di sepanjang aliran sungai ini seperti air terjun Curug Omas, Curug Dago, Kebun Raya, Kebun Binatang, taman dan lainnya. Selain itu juga sebagai penyedia air baku terutama di bagian hulu.

Terdapat tiga instalasi penyedia air baku yang menuplai air minum di Kota Bandung hingga 3.700 liter/detik. Sejumlah air terjun yang ada dimanfaatkan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air sejak Pemerintah Belanda pada tahun 1923.

Ada dua pembangkit yaitu di Bengkok (3 x 1050 KW) dan Dago (1x 700 KW). Di sisi lain, terdapat masalah di sepanjang aliran sungai Cikapundung terutama di bagian hilir meliputi Kota Bandung penuh dengan pemukiman, perdagangan, dan lain-lain yang memanfaatkan fungsi dari sungai tersebut.

Terdapat ribuan rumah penduduk di aliran sungai yang membuang limbah mencapai 2,5 juta liter setiap harinya, yang sebagian besar berasal dari limbah rumah tangga.

Banyaknya sampah di sungai ini kerap membuat air meluap ke pemukiman penduduk dan merendam ratusan rumah atau banjir.

Sementara itu, dikutip dari situs resmi Pemerintah Kota Bandung Sungai Cikapundung disebut sebagai sungai terpanjang di dunia karena membelah Asia-Afrika.

Tentu itu hanya gurauan. Karena Sungai Cikapundung memang melewati Jalan Asia Afrika yang menjadi salah satu ikon Kota Bandung.

Zaman baheula, Sungai Cikapundung juga sejajar dengan Jalan Braga yang jadi ikon Parijs van Java. Tak heran, pada 1960-an nama sungai tersebut diabadikan dalam lagu yang dibawakan Titim Fatimah, “Cikapundung”, juga dalam lagu pop Sunda “Sorban Palid”.

Sungai Cikapundung yang merupakan sungai purba memiiki panjang 28 kilometer. Sungai ini berhulu di sekitar Gunung Bukit Tunggul atau umumnya dari kawasan Lembang di utara Kota Bandung.

Air sungai mengalir menuju selatan dan bermuara ke Sungai Citarum. Sungai Cikapundung berasal dari bahasa Sunda Ci Kapundung. Artinya sungai (ci, cai: air) dan nama sejenis buah-buahan, kapundung atau kepundung (Baccaurea spp).

Bagi Kota Bandung, Sungai Cikapundung juga merupakan salah satu sumber air bersih bagi warganya. PDAM Tirtawening menggunakannya sebagai sumber air bersih. Debit yang diambil + 840 l/dtk, 200 l/dtk kemudian diolah di Instalasi Pengolahan Badaksinga. Sedangkan 600 l/dtl diolah di Instalasi Pengolahan Dago Pakar dan 40 l/dtk diolah di Mini Plant Dago Pakar.

Sungai ini pernah beberapa kali kebanjiran sejak masa kolonial pada 1919 hingga menjelang kemerdekaan 1945. Oleh pemerintah kolonial, selain tersedia program perbaikan bantaran sungai, juga dibangun lintasan kereta api atau viaduk di atas sungai dan jalan raya pada 1939 di daerah yang dulunya Kebon Jukut, sekarang daerah itu lebih dikenal dengan sebutan Viaduk.

Saat ini, Pemerintah Kota Bandung terus berupaya untuk memulihkan Sungai Cikapundung. Sejumlah perbaikan telah dilaksanakan Pemkot Bandung di sungai tersebut. Mulai dari secara rutin membersihkannya hingga mencoba mengubah perilaku warga agar tak membuang sampah ke Sungai Cikapundung. Salah satunya juga melalui program Citarum Harum yang kini masih terus bergerak.

Di sejumlah bagian, Sungai Cikapundung juga telah dipasangi trashrack. Hal ini untuk menjaring sampah.

Termasuk merevitalisasi bantaran Sungai Cikapundung di sejumlah titik sepanjang 420 meter. Tepatnya di mata air Cibarani, Kelurahan Hegarmanah, Kecamatan Cidadap. Tak hanya itu, sejumlah mata air yang berada di dekat Sungai Cikapundung pun dipelihara.

Kini Sungai Cikapundung semakin cantik dengan hadirnya Teras Cikapundung. Letaknya di Jalan Siliwangi Kota Bandung. Teras Cikapundung kini menjadi salah satu destinasi wisata di Kota Bandung.(*)

No Comment

No Comments

Post a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.