Satgas Citarum Bersama Tim Peneliti Berkomitmen Lindungi Batunyusun
BANDUNG-Di tengah aliran anak Sungai Citarum, Sungai Cidurian terdapat kekayaan geologi yang langka di dunia yang disebut dengan Batunyusun. Batu berlapis rapi setinggi lima meter yang berusia ribuan tahun itu tersebut berada di perbatasan Desa Ciburial dan Mekarsaluyu, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung.
Tim Peneliti yaitu Prof. Dr. R.P.Koesoemadinata dan Prof.Dr. Edy Sunardi, didampingi Ketua Harian Satuan Tugas Citarum Harum Mayjen (purn) Dedi Kusnadi Thamim, serta Tim Ahli Satuan Tugas Citarum Harum Supardiyono Sobirin telah melakukan pertemuan pada Rabu (10/2/2021) dan Kamis (11/2/2021) telah berdialog dengan pihak pengelola kawasan Dago Resor, pasalnya Batunyusun tersebut berada di kawasan properti tersebut.
Dalam pertemuan hadir perwakulan Pemerintah Daerah Kab Bandung untuk segera terlibat dalam upaya penyelamatan maupun perlindungan warisan alam ilmiah yang langka di dunia ini.
Tim Ahli Satgas Citarum Harum, Sobirin mengatakan, akademisi menemukan sesuatu yang langka di Batunyusun, dan merupakan cagar ilmiah bertaraf internasional. Pihaknya telah bertemu dengan pengembang Dago Resor bersama-sama akan mengamankan Batunyusun, dengan merivisi siteplan Dago Resor di tempat tersebut, serta akan memberi aksesibilitasnya.
“Tim Batunyusun, tim Kabupaten Bandung, tim pengembang Dago Resor segera bulan ini melakukan survey menentukan batas-batas demarkasi situs Batunyusun. Tim Batunyusun dan tim pengembang Dago Resor membuat revisi siteplen, menyusun rencana site management untuk lokasi keamanan etalase wisata Batunyusun,” kata Sobirin, Minggu (14/2/2021).
Oleh Ketua Harian Satgas Citarum diminta agar segera Pemerintah Kabupaten Bandung dan Provinsi Jawa Barat menyusun regulasi terkait perlindungan Batunyusun tersebut.
Dengan adanya temuan Batunyusun tersebut, kata dia, jelas akan didukung penuh oleh Satgas Citarum Harum. Selain memperkaya etalase DAS Citarum, Batunyusun tersebut merupakan warisan geologi yang harus dilindungi karena menurut para ahli Batunyusun salahsatu magnet bumi yang langka dan perlu menjadi Geopark serta bukti ilmiah terjadinya pembalikan kutub paleomagnetic.
Dikutip dari Usul Penetapan Singkapan Batuan Batunyusun Sebagai Cagar Ilmiah Di Desa Ciburial Dan Mekarsaluyu, Kecamatan Cimenyan, Kabpaten Bandung Prof. Dr. R.P.Koesoemadinata dan Prof.Dr. Edy Sunardi, hal itu muncul dari disertasinya pada Osaka City University pada tahun 1998, Prof. Dr. Edy Sunardi, guru besar pada Universitas Padjadjaran, dengan salah satu pembimbingnya Prof. Dr. R,P,Koesoemadinata , guru besar emeritus pada Institut Teknologi Bandung, telah menemukan suatu lokasi singkapan singkapan batuan beku di Batunyusun, Desa Ciburial, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung yang patut dikonservasikan mengingat kepentingan dunianya untuk dunia ilmiah pada umumnya dan khusunya ilmu kebumian.
Batuan singkapan ini terynyata telah merekam terjadinya pembalikan polaritas medan magnet bumi secara sistematik dalam ketebalan hanya 5 meter saja secara menerus yang ternyata mewakili 7 ribu tahun (1.305 ±0.04 Ma sampai 1,98±0.02 Ma). Gejala ini sangat jarang diketemukan di dunia, bahkan mungkin satu‐satunya.
Penelitian lanjutan yang diperlukan yaitu masih perlu diketahui dari segi petrologi jenis dan sifat‐sifat dari aliran lava Batunyusun ini berdasarkan adanya struktur aliran dan struktur lainnya sebagai terlihat dari foto‐foto singkapan. Yang kedua, perlu diteliti secara rinci karena hanya dalam selang ketebalan yang hanya 5 m saja terjadi perbedaan umur sekitar 7000 tahun, apakah singkapan Batunyusun ini terdiri dari banyak aliran yang menyatu, atau terjadi pembekuan yang sangat lambat yang tidak masuk akal.
Adapun kesimpulan usul tersebut, singkapan batuan andesit Batunyusun ada sisipan lava dalam satuan stratigrafi Kwarter yang merupakan bagian dari lereng Gunung Sunda Purba. Penelitian laboratorium contoh pemboran kecil (plug samples) yg terorientasi menemukan kecenderungan perputaran dalam pembalikan kutub magnet purba sekitar 1 juta tahun yang lalu pada selang antara Cobb Mt Subchron dan Jaramillo Subchron secara menerus. Keadaan gejala ini merupakan bukti ilmiah yang sangat langka di dunia.
Kesimpulan lainnya, singkapan batuan Batunyusun diusulkan sebagai lokasi type dari suaru sub‐chron zona stratigrafi magnet purba (paleo‐magneto stratigraphy) sesuai dengan SSI 1996 Pasal 50 dan 50a. Masih terdapat berbagai masalah yang memerlukan penelitian lebih lanjut. Singkapan batuan Batunyusun perlu di lindungi secara hukum sebagai cagar alam, demi kepentingan dunia ilmiah serta penelitian lebih lanjut.(*)
Promo JSM
Diharapkan semua stakeholder baik masyarakat sipil, ormas, maupun pemerintah dapat bekerjasama dalam upaya penjagaan sumberdaya ini.