“Penanggulangan tanggul jebol mayoritas BBWS jadi penanggujawab dalam proses perbaikannya. Saya sudah koordinasi tadi malam dengan BBWS sekarang sedang dilakukan upaya penanganan secara sementara,”ujar Ridwan dalam jumpa pers di Mapolda Jabar, Kota Bandung, Senin (22/2/2021).
Menurut Ridwan Kamil, ada kesulitan dari BBWS karena ada keterbatasan kantong bio atau geobag. Hari ini saya minta beli sebanyak-banyaknya untuk dilakukan penutupan tanggul-tanggul yang jebol.
Selebihnya, Ridwan Kamil mengatakan, dalam proses penanganan banjir Jawa Barat terutama soal infrastrukturnya, terdapat program-program yang sudah selesai 100%. Contohnya penyodetan Sungai Cisangkuy yang tadinya Cisangkuy ini melewati pemukiman sekarang Cisangkuy sudah belok, tidak melewati pemukiman.
“Sodetan itu akan diresmikan, itu contoh penanganan banjir yang sudah 100%,” ujar dia.
Selain itu, ada program penanganan banjir yang belum 100% yaitu Bendungan Sadawarna yang baru beres 50%. Kalau Sadawarna itu beres 100%, banjir Subang bisa teratasi secara maksimal.
“Tapi kita tidak boleh takabur, upaya ini semua adalah mengurangi kalau menyelesaikan wallahualam karena faktor iklim tidak semua ilmu manusia bisa mengetahui,”ucapnya.
Kemudian, lanjut Ridwan Kamil, waduk atau bendungan yang ada di Bogor sudah lebih dari 50% tapi belum selesai. Kemudian Kali Bekasi itu tiga proyek sudah mulai. Itu dimulai awal tahun 2020-an sedang pembebasan.
“Jadi kalau ditanya upaya penanganan, tadi saya sudah sampaikan semua sedang dikerjakan ada yang baru dimulai dan ada yang sudah 50% ada yang sudah 100%. Kita sebagai pemerintah tidak tinggal diam semua upaya dilakukan tapi kalau sudah situasi darurat karena solusi engineering belum selesai maka fokus pada penanganan kebencanaan melalui BPBD, TNI, Polri Basarnas dan lainnya,”ucap Ridwan Kamil. (*)
No Comment