Blog

Satgas Citarum Harum Pastikan Kondisi Air Citarum di Karawang Cemar Ringan

BANDUNG-Satuan Tugas Citarum Harum telah memastikan kondisi perubahan warna air Sungai Citarum di Dusun IV Jatimulya, Desa Sukaharja, Kecamatan Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang. Saat itu dilaporkan kondisi air menghitam dan menimbulkan bau menyengat.
Komandan Sektor 19 Satgas Citarum Harum Kolonel Chb Widodo mengatakan, pihaknya bersama sektor 16, dan 18 serta Dinas Lingkungan Hidup Karawang telah meminta pengelola PJT (Perum Jasa Tirta) II untuk membuka Bendungan Walahar beberapa menit guna mengalirkan air ke kawasan Citarum di Kampung Jatimulya tersebut karena di sana debit air sedikit.
“Kami meminta PJT membuka pintu Walahar selama 15 menit saja. Kenapa 15 menit karena air bendungan difokuskan untuk mengaliri pesawahan yang sedang memasuki masa tanam dan membutuhkan banyak air,”ujar Widodo, Selasa (13/7/2021).
Menurut dia, apabila terlalu lama air dialirkan ke Citarum dikhawatirkan debit air bendungan tidak mencukupi untuk mengaliri sawah sampai ke daerah Pakis Karawang.
Widodo pun telah meminta anggotanya untuk mengecek langsung lokasi yang diadukan warga. Hasilnya, Sub Sektor 7 Teluk Jambe melaporkan air jernih dan memang ada sedikit berbau dan akan segera dilaporkan untuk ditindaklanjuti atau diteliti.
Dikutip dari Kompas.com, Widodo menyebut dari aplikasi online Kementrian Lingkungan Hidup yang dipasang di sekitar area jembatan Alun Alun Karawang, menunjukkan baku mutu air cemar ringan.
Hasil pantauan dari telemetri pada Selasa 13 Juli 2021 menujukkan skor minus 10 dengan status cemar ringan. Kemudian Biochemical Oxygen Demand (BOD) 9,24 miligram per liter , Chemical Oxygen Demand (COD) 145,07 miligram per liter , dan suhu air 29,83 celcius.
Pun pada Senin (12/7/2021) menujukkan skor minus 10 dengan status cemar ringan. Kemudian Biochemical Oxygen Demand (BOD) 9,25 miligram per liter , Chemical Oxygen Demand (COD) 145,12 miligram per liter , dan suhu air 29,3 celcius.
Widodo mengatakan, kecil kemungkinan menghitamnya air Sungai Citarum itu karena limbah industri yang tidak diolah sesuai ketentuan.
“Kalau dari baku mutu yang dari data online, kemungkinan kecil, salah satu indikatornya tidak ada ikan yang mati di sekitar anggota sektor ambil sampel air,” ujar Widodo.
Adapun mengenai bau air Sungai Citarum bau ada kemungkinan bisa berasal dari limbah domestik rumah tangga. Dimana limbah itu dibuang langsung ke sungai tanpa diproses terlebih dulu.
“Hampir semua limbah domestik rumah tangga banyak yang dibuang langsung ke sungai tanpa diproses terlebih dulu,” ucap dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Karawang Wawan Setiawan mengaku telah berkoordinasi dengan Satuan Tugas (Satgas) Citarum Harum Sektor 19.
Wawan menyebut petugas lapangan diterapkan sistem bergilir sesuai aturan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat.
Hasil pantauan dari telemetri yang dipasang di beberapa titik di sungai itu menujukkan skor minus 10 dengan status tercemar ringan. Kemudian Biochemical Oxygen Demand (BOD) 9,25 miligram per liter , Chemical Oxygen Demand (COD) 145,12 miligram per liter , dan suhu air 29,3 celcius.
“Adapun kaitan dengan warna setahu kami, musim kemarau ini kualitas airnya masih sesuai dengan baku mutu yang saya sebutkan tercemar ringan, masih bisa di toleransi,” kata Wawan.(*)

No Comment

No Comments

Post a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.