Untuk diketahui, SatgaS Citarum Harum menerima adanya laporan warga mengenai penumpukan di Curug Adun Babakan, Kelurahan Ledeng. Disinyalir sampah berasal dari TPS yang berada di hulu curug. Adapun TPS tersebut menampung sampah dari 380 KK di sana.
Anggota Sektor 22 bersama aparat kelurahan, Tim Gober, dan dinas bersama-sama membersihkan sampah-sampah yang menumpuk pada aliran air Curug Adun Babakan. Karya bakti bersama kewilayahan, dinas dan warga sekitar dilakukan di sepanjang 500 meter lokasi penumpukan sampah mulai pukul 08.00 hingga selesai.
Lurah Ledeng Budi Prasetio mengatakan, sampah yang menumpuk di Curug Adun kemungkinan memang berasal dari hulu. Hal tersebut sebelum adanya laporan dari warga tengah mereka cari solusinya yaitu dengan membangun TPS sementara agar warga di hulu tidak membuang sampah ke sungai.
“Saat ini TPS sementara belum tuntas. Namun kami tetap terus melakukan sosialisasi agar sampah dikelola oleh masyarakat karena jika dibuang ke sungai dampaknya akan lebih besar,” ujar Budi.
Selain mengupayakan TPS sementara di hulu, pihaknya juga tengah mengajukan pembuatan TPS 3R. Namun memang terkendala masalah lahan.
“Mudah-mudahan secepatnya ada solusi jangan sampai seperti ini, kami sedang diupayakan ke pengurus RW apa kerja sama dengan dinas kebersihan untuk ngangkut terjadwal. Mudah-mudahan jangka pendek dengan PD Kebersihan Kota Bandung kurangi bobot sampah di sini (Curug Adun),” kata dia.
Sementara itu, Kolonel Infanteri Eppy Gustiawan mengatakan, dalam karya bakti saat itu pihaknya bersama aparat pemerintah mencari solusi terbaik agar tidak terjadi penumpukan sampah di sana. Tentunya hal tersebut bukan masalah satu pihak melainkan harus dipecahkan bersama-sama.
“Kami satgas, kelurahan dan peran dinas yang ada dan DPU, DLHK dan PSDA Kota Bandung dan Komunitas Cai berupaya selesaikan masalah ini dan tidak hanya di satu titik Ini saja kalau soal sampah ini,” ucap dia.
Ke depan, tambah Eppy, selain atasi persoalan sampah sementara, selanjutnya secara berkala dan kewilayahan harus melibatkan peran serta masyarakat agar kebersihan tetap terpelihara. Jangan sampai upaya mereka jadi sia-sia. Ketika sampah telah teratasi, biasanya warga kembali membuang sampah sembarangan. (*)
No Comment